Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendesak kepada pengembang setempat segera memperbaiki Jalan Lingkar Timur yamg msngalami kerusakan menyusul akibat beberapa pengembang sedang melakukan aktivitas proyeknya.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Selasa mengatakan, kerusakan Jalan Lingkar Timur itu salah satunya disebabkan oleh pengembang yang sedang melaksanakan aktivitasnya.

"Ada sembilan pengembang diruas Jalan Lingkar Timur yang sedang mengerjakan pembangunan, kendaraan berat pengembang itulah yang menjadi penyebab kerusakan jalan," katanya saat melakukan inspeksi jalan.

Hal tersebut, lanjur dia, diperparah dengan kondisi musim hujan, sehingga kerusakan jalan yang terjadi di ruas jalan ini semakin parah.

"Pemkab Sidoarjo sendiri juga telah melakukan perjanjian dengan pengembang??tersebut terkait kerusakan jalan yang ditimbulkan. Dalam perjanjian tersebut, pengembang diwajibkan untuk memperbaiki kerusakan jalan akibat aktivitas yang dilakukan," katanya.

Menurutnya, kata dia, pengembang sanggup memperbaiki apabila pekerjaannya telah usai. Namun, melihat kondisi jalan saat ini ia meminta pengembang untuk segera melakukan perbaikan tanpa menunggu proyek pekerjaan yang dilakukan usai.

"Ada perjanjian, kalau sudah selesai akan diperbaiki, sembilan pengembang ini, karena sudah terlalu rusak harus diauruh perbaiki saja," ucapnya.

Ia berharap, perbaikan secepatnya dapat dilakukan agar kerusakan jalan tidak bertambah parah dan pihaknya menginginkan supaya pengguna jalan tidak dirugikan dengan adanya kerusakan jalan ini.

"Nanti kami rapatkan supaya diselesaikan secepatnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akan panggil pengembang tersebut," katanya.

Sementara itu, Kadis PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan mengatakan akan segera melakukan tindakan terkait kerusakan jalan Lingkar Timur.

"Secepatnya juga akan dikoordinasikan dengan pengembang tersebut. Beberapa kerusakan jalan Lingkar Timur sudah di data untuk segera dilakukan perbaikan," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018