Surabaya (Antaranews Jatim) - Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra Surabaya Joy Gloria Harendza dan Nita Elviani Limman menggagas ide donasi lewat penghasilan youtuber yang diberikan untuk yayasan filantropi bagi anak penderita kanker.
Joy saat ditemui di kampus setempat, Kamis mengatakan, ide yang diberi nama "doview" (Donate By View) itu nantinya akan disalurkan ke Yayasan Pita Kuning Anak lndonesia (Pita Kuning), sebuah yayasan filantropi bagi anak dengan kanker yang berdiri atas inislasi komunitas relawan muda yang dinamakan Community for Children with Cancer (C3).
"Ide kami ini diwujudkan dengan menggandeng youtubers untuk mendonasikan 10 persen hasil pendapatannya yang didapat dari jumlah `viewers` dan `subscribers` pada Pita Kuning setiap bulannya selama minimal satu tahun," ujar Joy.
Untuk donasi, mereka tidak menetapkan nominal pada para donatur. Melainkan donasi berdasarkan banyaknya jumlah penonton channel Youtube.
Joy menjelaskan, tidak ada syarat khusus bagi youtuber yang mau berdonasi. Karena youtuber biasanya hanya pekerjaan sampingan, sehingga mendonasikan 10 persen tidak akan begitu mempengaruhi youtuber yang punya pekerjaan tetap lainnya.
"Jadi dengan demikian bukan dalam bentuk riil uang yang diberikan pada yayasan tersebut akan tetapi Youtube yang akan memberikannya pada Pita Kuning itu. Padahal jika dihitung, nominal itu juga besar apalagi jika youtobers-nya adalah orang yang sudah sangat terkenal," kata Joy.
Dengan menggunakan tagar #SAYAPITAKUNING maka ini digunakan sebagai penanda bagi para youtubers yang berpartisipasi dalam kampanye ini. Cara kerjanya, youtubers akan memberitahu para penontonnya di awal atau di akhir video tentang kampanye ini.
"Sekali dalam satu bulan, Yayasan Pita Kuning akan mengirimkan sebuah bingkisan dari anak-anak yang tergabung dalam Yayasan Pita Kuning kepada para pencipta video sebagai wujud rasa terima kasih mereka karena telah bergabung dalam program ini. Para pencipta video bisa memasukkan bingkisan tersebut sebagai konten di kanal (saluran youtube) mereka," tuturnya.
Hadiah tersebut, merupakan pin enamel yang saat ini banyak digemari. Pin tersebut akan didesain sesuai cita-cita pasien kanker yang mendapat bantuan dana.
"Misalkan ada anak yang ingin jadi penyanyi, bisa didesainkan enamel kaset. Dan dibelakang bingkisan diberi ucapan terimakasih dari pasien kanker yang memiliki cita-cita itu," ujarnya.
Sebelum menentukan ide ini, Joy dan Nita melakukan riset kecil-kecilan ke beberapa teman mereka. Sehingga mereka akhimya mendapatkan kesimpulan mengapa khususnya anak muda masih merasa enggan untuk berdonasi.
"Targetnya memang menyasar anak muda baik pria maupun wanita berusia 25 sampai 40 tahun yang senang menggunakan intemet dan gadget. Menurut penelitian dari `we are social dan hootsuite`, media sosial yang tertinggi penggunaannya adalah youtube," kata Nita yang mendapat bagian riset.
Hasil risetnya itu juga menunjukkan salah satu kebutuhan anak muda adalah melihat youtube untuk mengisi waktu hidupnya. "Kami menyelesaikan ide ini hanya dalam dua hari sejak brief yang diberikan oleh panitia kami terima, jadi waktunya sangat terbatas," katanya.
Ide Joy dan Nita ini merupakan aplikasi dari kompetisi Award Citra Pariwara 2017 kategori BG yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan lndonesia (P3l) di Jakarta dan mereka berhasil meraih emas dengan menyisihkan 53 peserta dari tujuh universitas yang ada di lndonesia.
Joy dan Nita berhasil mendapatkan piala, sertitikat dan kesempatan belajar mengenai advertising dengan terbang ke AdFest di Thailand mulai tanggal 21sampai 24 Marat 2018 yang akan datang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Joy saat ditemui di kampus setempat, Kamis mengatakan, ide yang diberi nama "doview" (Donate By View) itu nantinya akan disalurkan ke Yayasan Pita Kuning Anak lndonesia (Pita Kuning), sebuah yayasan filantropi bagi anak dengan kanker yang berdiri atas inislasi komunitas relawan muda yang dinamakan Community for Children with Cancer (C3).
"Ide kami ini diwujudkan dengan menggandeng youtubers untuk mendonasikan 10 persen hasil pendapatannya yang didapat dari jumlah `viewers` dan `subscribers` pada Pita Kuning setiap bulannya selama minimal satu tahun," ujar Joy.
Untuk donasi, mereka tidak menetapkan nominal pada para donatur. Melainkan donasi berdasarkan banyaknya jumlah penonton channel Youtube.
Joy menjelaskan, tidak ada syarat khusus bagi youtuber yang mau berdonasi. Karena youtuber biasanya hanya pekerjaan sampingan, sehingga mendonasikan 10 persen tidak akan begitu mempengaruhi youtuber yang punya pekerjaan tetap lainnya.
"Jadi dengan demikian bukan dalam bentuk riil uang yang diberikan pada yayasan tersebut akan tetapi Youtube yang akan memberikannya pada Pita Kuning itu. Padahal jika dihitung, nominal itu juga besar apalagi jika youtobers-nya adalah orang yang sudah sangat terkenal," kata Joy.
Dengan menggunakan tagar #SAYAPITAKUNING maka ini digunakan sebagai penanda bagi para youtubers yang berpartisipasi dalam kampanye ini. Cara kerjanya, youtubers akan memberitahu para penontonnya di awal atau di akhir video tentang kampanye ini.
"Sekali dalam satu bulan, Yayasan Pita Kuning akan mengirimkan sebuah bingkisan dari anak-anak yang tergabung dalam Yayasan Pita Kuning kepada para pencipta video sebagai wujud rasa terima kasih mereka karena telah bergabung dalam program ini. Para pencipta video bisa memasukkan bingkisan tersebut sebagai konten di kanal (saluran youtube) mereka," tuturnya.
Hadiah tersebut, merupakan pin enamel yang saat ini banyak digemari. Pin tersebut akan didesain sesuai cita-cita pasien kanker yang mendapat bantuan dana.
"Misalkan ada anak yang ingin jadi penyanyi, bisa didesainkan enamel kaset. Dan dibelakang bingkisan diberi ucapan terimakasih dari pasien kanker yang memiliki cita-cita itu," ujarnya.
Sebelum menentukan ide ini, Joy dan Nita melakukan riset kecil-kecilan ke beberapa teman mereka. Sehingga mereka akhimya mendapatkan kesimpulan mengapa khususnya anak muda masih merasa enggan untuk berdonasi.
"Targetnya memang menyasar anak muda baik pria maupun wanita berusia 25 sampai 40 tahun yang senang menggunakan intemet dan gadget. Menurut penelitian dari `we are social dan hootsuite`, media sosial yang tertinggi penggunaannya adalah youtube," kata Nita yang mendapat bagian riset.
Hasil risetnya itu juga menunjukkan salah satu kebutuhan anak muda adalah melihat youtube untuk mengisi waktu hidupnya. "Kami menyelesaikan ide ini hanya dalam dua hari sejak brief yang diberikan oleh panitia kami terima, jadi waktunya sangat terbatas," katanya.
Ide Joy dan Nita ini merupakan aplikasi dari kompetisi Award Citra Pariwara 2017 kategori BG yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan lndonesia (P3l) di Jakarta dan mereka berhasil meraih emas dengan menyisihkan 53 peserta dari tujuh universitas yang ada di lndonesia.
Joy dan Nita berhasil mendapatkan piala, sertitikat dan kesempatan belajar mengenai advertising dengan terbang ke AdFest di Thailand mulai tanggal 21sampai 24 Marat 2018 yang akan datang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018