Sampang (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 212 orang pengungsi Syiah asal Kabupaten Sampang yang kini tinggal di pengungsian di Sidoarjo, Jawa Timur akan menjadi calon pemilih pada Pilkada Sampang yang akan digelar 27 Juni 2018.
"Jumlah calon pemilih dari warga Syiah Sampang, Madura ini berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan selama ini," ujar Ketua KPU Sampang Moh Syamsul Muarif di Sampang, Selasa.
Ia menjelaskan, dari 212 calon pemilih itu, sebanyak 124 orang dari Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, dan 88 orang pemilih berasal dari Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.
Syamsul menjelaskan, pihaknya akan membuat tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk warga Syiah asal Sampang, Madura yang kini tinggal di lokasi pengungsian di Sidoarjo, Jawa Timur itu.
Bahkan, KPU sudah membuat surat edaran terkait rencana tersebut, yakni Surat Edaran Nomor 60 tertanggal 18 Januari 2018.
"TPS khusus untuk warga Syiah ini, akan kami tempatkan di sekitar lokasi asal mereka," katanya, menjelaskan.
Ada tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang yang akan berkompetisi pada pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.
Ketiga pasangan calon itu masing-masing H. Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat (6 kursi) dan PAN (3 kursi) sebanyak 9 kursi.
Selanjutnya pasangan Calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi ? H. Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem (2 kursi), PKS (2 kursi), PDIP (2 kursi), dan PPP (7 kursi), total sebanyak 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra (8 kursi), dan PKB (8 kursi), sebanyak 16 kursi.
Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif menjelaskan, pilkada merupakan pesta demokrasi dan sebagai upaya untuk memilih calon pemimpin Sampang untuk lima tahun kedepan.
"Karena itu, maka semua masyarakat yang sudah memenuhi syarat harus bisa memanfaatkan momentum lima tahunan ini, termasuk pengungsi Sampang yang tinggal di luar Kabupaten Sampang," ujar Syamsul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jumlah calon pemilih dari warga Syiah Sampang, Madura ini berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan selama ini," ujar Ketua KPU Sampang Moh Syamsul Muarif di Sampang, Selasa.
Ia menjelaskan, dari 212 calon pemilih itu, sebanyak 124 orang dari Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, dan 88 orang pemilih berasal dari Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.
Syamsul menjelaskan, pihaknya akan membuat tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk warga Syiah asal Sampang, Madura yang kini tinggal di lokasi pengungsian di Sidoarjo, Jawa Timur itu.
Bahkan, KPU sudah membuat surat edaran terkait rencana tersebut, yakni Surat Edaran Nomor 60 tertanggal 18 Januari 2018.
"TPS khusus untuk warga Syiah ini, akan kami tempatkan di sekitar lokasi asal mereka," katanya, menjelaskan.
Ada tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang yang akan berkompetisi pada pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.
Ketiga pasangan calon itu masing-masing H. Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat (6 kursi) dan PAN (3 kursi) sebanyak 9 kursi.
Selanjutnya pasangan Calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi ? H. Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem (2 kursi), PKS (2 kursi), PDIP (2 kursi), dan PPP (7 kursi), total sebanyak 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra (8 kursi), dan PKB (8 kursi), sebanyak 16 kursi.
Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif menjelaskan, pilkada merupakan pesta demokrasi dan sebagai upaya untuk memilih calon pemimpin Sampang untuk lima tahun kedepan.
"Karena itu, maka semua masyarakat yang sudah memenuhi syarat harus bisa memanfaatkan momentum lima tahunan ini, termasuk pengungsi Sampang yang tinggal di luar Kabupaten Sampang," ujar Syamsul. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018