Kediri (Antaranews Jatim) - Sebanyak 10 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Balai Pemasyarakatan Kelas II Kediri, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan bela diri sebagai bekal melakukan tugasnya.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk fisik mental CPNS agar menjadi PNS yang memiliki integritas dan daya juang yang tinggi, sehingga siap dalam menghadapi tantangan ke depan dalam melaksanakan tugas," kata Kepala Bapas Kelas II Kediri Yuyun Nurliana di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, mereka dilatih oleh tim di markas Brimob Subden 1C Pelopor Kediri. Selain pelatihan bela diri praktis, para peserta juga diberi pelatihan tentang peraturan baris berbaris (PBB), tata cara upacara militer hingga materi tentang teknis bapas dan peraturannya.

"Instruktur memberikan materi misalnya pemantaban PBB, bela diri praktis dan tata upacara militer. Ini bertujuan untuk peningkatan kedisiplinan yang diharapkan memberikan dampak positif pada dunia kerja, dimana CPNS akan terbiasa untuk menghargai waktu, sehingga akan tercipta efisiensi kerja" katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan para peserta juga diajarkan untuk selalu bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Dengan semangat juang tinggi, maka para CPNS akan selalu siap dalam menghadapi setiap tantangan. Hal itu tentunya akan membentuk sikap mental tidak mudah menyerah.

"Kami berharap CPNS lebih unggul terhadap kondisi lingkungan kerja yang akan dihadapi serta terbentuk sikap pribadi yang senantiasa bersyukur," tuturnya.

Yuyun mengungkapkan, kegiatan itu adalah orientasi tahap tiga bagi CPNS di Bapas Kediri. Kegiatan tersebut dilakukan sejak 5 Februari 2018 selama hampir dua pekan. Setelahnya, mereka akan bekerja sesuai dengan tugas yang telah diberikan.

Bapas Kediri juga melakukan pendampingan bagi para klien baik anak-anak maupun dewasa. Pendampingan dilakukan salah satunya dengan memberikan pelatihan keterampilan, sebagai bekal mereka hidup di masyarakat setelah perkara hukumnya selesai.

Untuk pelatihan, Yuyun juga mengatakan dilakukan dengan pelatihan keterampilan yang biayanya hemat. Para peserta tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, sehingga mereka juga tidak keberatan terhadap modal usaha. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018