Tulungagung (Antaranews Jatim) - Tiga partai politik nonparlemen yang barusan lolos verifikasi faktual KPU Tulungagung dipastikan merapat dan mendukung pasangan calon petahana Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo (Sahto) dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
"Jadi selain diusung PDIP dan Nasdem, kami saat ini juga telah didukung tiga partai lain, yakni Partai Perindo, Berkarya, dan insya Allah dalam waktu dekat PSI (Partai Solidaritas Indonesia) juga bergabung," kata Syahri Mulyo di Tulungagung, Kamis.
Ia mengatakan pendekatan dengan parpol nonparlemen itu sudah lama dilakukan.
Syahri bahkan terlibat aktif dalam mendorong sekaligus memfasilitasi pendirian struktur dewan perwakilan daerah hingga DPC dan ranting ketiga parpol baru tersebut.
"Kami, Sahto sangat terbuka terhadap bergabungnya parpol-parpol ini. Siapa bilang Sahto hanya mau diusung PDIP, kita tidak tidak mau esklusif," katanya.
Kabar bergabung dan merapatnya tiga parpol ini setidaknya diakui oleh masing-masing ketua dewan pengurus daerah partai bersangkutan.
Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Tulungagung Win Priyo mengatakan keputusan untuk mendukung pasangan calon petahana diambil secara mandiri oleh DPD, tanpa intervensi DPP maupu DPW tingkat provinsi.
Baca juga: Diiringi Ribuan Pendukung, Sahto Resmi Daftar Pilkada Tulungagung
Baca juga: Kian Mesra, Ansor-Banser Beralih Dukung Sahto ?
Baca juga: Di Pilkada Tulungagung, Nasdem Dukung Sahto
"Selama ini Partai Berkarya Tulungagung memiliki kedekatan dengan pak Syahri. Beliau juga yang memfasilitasi terbentuknya kepengurusan di sini, saat pelantikan di pendopo," katanya.
Tak hanya faktor kedekatan personal, citra dan program pembangunan yang dicanangkan pasangan petahana tersebut dinilai baik dan sejalan dengan garis kebijakan partai bentukan Tomi Soeharto tersebut.
Demikian juga dengan Partai Perindo dan PSI yang menilai kepemimpinan Sahto selama ini identik dengan "bersih", tidak korupsi serta anti intoleransi.
"Secara legal memang belum (resmi mendukung), namun memang kecenderungan mengarah ke sana. Kami di DPD PSI masih melakukan lobby-lobby ke DPW maupun pusat untuk diberikan rekomendasi yang sah sehingga PSI di daerah bisa segera menentukan sikap politik," kata Dyan Edi Saputra, Ketua DPD PSI Tulungagung.
Pilkada Tulungagung yang puncaknya digelar 27 Juni 2018, bersamaan dengan kabupaten/kota lain termasuk pilgub, diikuti oleh dua pasangan calon.
Kedua pasang kandidat itu adalah pasangan calon petahana Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo yang diusung PDIP dan Nasdem, sementara satu lainnya adalah Margiono-Eko Prisdianto yang diusung koalisi parpol parlemen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jadi selain diusung PDIP dan Nasdem, kami saat ini juga telah didukung tiga partai lain, yakni Partai Perindo, Berkarya, dan insya Allah dalam waktu dekat PSI (Partai Solidaritas Indonesia) juga bergabung," kata Syahri Mulyo di Tulungagung, Kamis.
Ia mengatakan pendekatan dengan parpol nonparlemen itu sudah lama dilakukan.
Syahri bahkan terlibat aktif dalam mendorong sekaligus memfasilitasi pendirian struktur dewan perwakilan daerah hingga DPC dan ranting ketiga parpol baru tersebut.
"Kami, Sahto sangat terbuka terhadap bergabungnya parpol-parpol ini. Siapa bilang Sahto hanya mau diusung PDIP, kita tidak tidak mau esklusif," katanya.
Kabar bergabung dan merapatnya tiga parpol ini setidaknya diakui oleh masing-masing ketua dewan pengurus daerah partai bersangkutan.
Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Tulungagung Win Priyo mengatakan keputusan untuk mendukung pasangan calon petahana diambil secara mandiri oleh DPD, tanpa intervensi DPP maupu DPW tingkat provinsi.
Baca juga: Diiringi Ribuan Pendukung, Sahto Resmi Daftar Pilkada Tulungagung
Baca juga: Kian Mesra, Ansor-Banser Beralih Dukung Sahto ?
Baca juga: Di Pilkada Tulungagung, Nasdem Dukung Sahto
"Selama ini Partai Berkarya Tulungagung memiliki kedekatan dengan pak Syahri. Beliau juga yang memfasilitasi terbentuknya kepengurusan di sini, saat pelantikan di pendopo," katanya.
Tak hanya faktor kedekatan personal, citra dan program pembangunan yang dicanangkan pasangan petahana tersebut dinilai baik dan sejalan dengan garis kebijakan partai bentukan Tomi Soeharto tersebut.
Demikian juga dengan Partai Perindo dan PSI yang menilai kepemimpinan Sahto selama ini identik dengan "bersih", tidak korupsi serta anti intoleransi.
"Secara legal memang belum (resmi mendukung), namun memang kecenderungan mengarah ke sana. Kami di DPD PSI masih melakukan lobby-lobby ke DPW maupun pusat untuk diberikan rekomendasi yang sah sehingga PSI di daerah bisa segera menentukan sikap politik," kata Dyan Edi Saputra, Ketua DPD PSI Tulungagung.
Pilkada Tulungagung yang puncaknya digelar 27 Juni 2018, bersamaan dengan kabupaten/kota lain termasuk pilgub, diikuti oleh dua pasangan calon.
Kedua pasang kandidat itu adalah pasangan calon petahana Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo yang diusung PDIP dan Nasdem, sementara satu lainnya adalah Margiono-Eko Prisdianto yang diusung koalisi parpol parlemen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018