Surabaya (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf prihatin dan menyayangkan penganiayaan oleh seorang murid terhadap gurunya di Sampang, Madura, hingga mengakibatkan meninggal dunia.
"Tentu saya prihatin sekaligus sedih karena kejadian ini berlangsung di sekolah, tempat menuntut ilmu dan akhlak," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, meminta polisi mengusut dan menindak tegas siapapun yang bersalah sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga meminta ke Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk mengevaluasi proses belajar-mengajar di sekolah tersebut sehingga kejadian serupa tidak terulang.
"Dinas Pendidikan Provinsi harus melakukan evaluasi, yakni diarahkan untuk memperbaiki atau membuat peraturan, tentang hubungan guru dan murid agar kejadian kekerasan tidak terulang lagi," katanya.
Kasus penganiayaan guru kesenian bernama Budi Cahyono oleh muridnya berinisial HI terjadi, Kamis (1/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, guru Budi sedang mengajar bidang studi kesenian dan HI tertidur di kelas, kemudian guru mendatangi siswa HI dan mencoret mukanya dengan tinta.
Namun, HI tiba-tiba memukul sang guru serta mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban.
Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan sehingga dirujuk ke RSUD Dr Soetomo di Surabaya, tapi nyawa sang guru tidak terselamatkan dan ia meninggal di rumah sakit.
Polres Sampang telah menangkap siswa SMA Negeri 1 Torjun tersebut karena diduga menganiaya gurunya sendiri hingga meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Tentu saya prihatin sekaligus sedih karena kejadian ini berlangsung di sekolah, tempat menuntut ilmu dan akhlak," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, meminta polisi mengusut dan menindak tegas siapapun yang bersalah sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga meminta ke Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk mengevaluasi proses belajar-mengajar di sekolah tersebut sehingga kejadian serupa tidak terulang.
"Dinas Pendidikan Provinsi harus melakukan evaluasi, yakni diarahkan untuk memperbaiki atau membuat peraturan, tentang hubungan guru dan murid agar kejadian kekerasan tidak terulang lagi," katanya.
Kasus penganiayaan guru kesenian bernama Budi Cahyono oleh muridnya berinisial HI terjadi, Kamis (1/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, guru Budi sedang mengajar bidang studi kesenian dan HI tertidur di kelas, kemudian guru mendatangi siswa HI dan mencoret mukanya dengan tinta.
Namun, HI tiba-tiba memukul sang guru serta mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban.
Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan sehingga dirujuk ke RSUD Dr Soetomo di Surabaya, tapi nyawa sang guru tidak terselamatkan dan ia meninggal di rumah sakit.
Polres Sampang telah menangkap siswa SMA Negeri 1 Torjun tersebut karena diduga menganiaya gurunya sendiri hingga meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018