Surabaya (ANTARA) - Pandemi COVID-19 belum jelas kapan akan berakhir, sementara proses pembelajaran jarak jauh atau daring (dalam jaringan) bagi para siswa-siswa masih terus berlangsung di sejumlah daerah. Sampai kini, masih banyak pelajar atau terkendala belajar daring karena tidak memiliki gawai atau telepon pintar sebagai penunjang.
Salah satu siswa yang mengalami kendala itu adalah Achmad Wahyudi, siswa kelas IX MTs Kholafiyatul Mustarsidin, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Saya tidak punya handphone, jadi kalau belajar jarak jauh harus pinjam sana-sini. Untuk itu, rencananya saya akan sekolah sambil kerja jadi buruh tani bersama bapak. Terserah diupah berapa yang penting bisa nabung untuk beli handphone," ujar Wahyudi, anak Muhamad Nadi, seorang buruh tani di Sampang, Kamis.
Mengutip siaran pers Medco Group, Wahyudi bersyukur menjadi salah satu pelajar yang menerima bantuan gawai dari Gerakan 1.000 Gawai bagi Anak Negeri yang berasal dari donasi pekerja dan manajemen Medco Group.
Medco melalui Medco Foundations mendukung program pembelajaran jarak jauh di Sampang dengan menyalurkan bantuan sebanyak 100 gawai untuk siswa di madrasah-madrasah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang H. Pardi, M.Pd mengatakan bahwa donasi gawai dari pekerja dan manajemen Medco Group ini sangat berguna bagi para siswa yang membutuhkan.
"Bantuan ini memang benar-benar menyentuh kebutuhan siswa di masa pandemi. Orang tua siswa madrasah banyak yang kurang mampu untuk membeli gawai buat anaknya," ujar Pardi usai menyaksikan penyerahan gawai pada 100 siswa di Sampang.
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan bantuan gawai tersebut merupakan bentuk kepedulian pekerja dan manajemen Medco Group dalam mendukung upaya pemerintah menghadapi dampak pandemi COVID-19.
"Kami menjadi bagian dari masyarakat Sampang. Oleh karena itu, kami juga terus mendukung kemajuan sumber daya manusianya melalui program ini," ujar Arif dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA.