Kediri (Antaranews Jatim) - Anggaran untuk rencana pembebasan lahan guna keperluan pembangunan tempat pembuangn akhir (TPA) sampah yang baru dialokasikan oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, di APBD 2018, hampir Rp5 miliar.

"Sudah kami siapkan sekitar Rp5 miliar. Untuk luasannya ada sekitar 5 hektare di daerah klotok, dekat TPA yang lama," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Didik Catur di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, pemkot memang belum melakukan pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan TPA yang baru tersebut. Sebelum pembebasan lahan, akan ada tim penilai appraisal independen yang akan menilai serta menaksir harga tanah di daerah tersebut, yaitu di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Setelah tim appraisal tersebut mendapatkan hasil penilaian, nantinya akan diinformasikan ke pemerintah kota. Harga tanah yang diinformasikan tersebut juga sebagai bahan masukan untuk pembelian tanah warga.

"Kami tentunya akan melakukan sesuai dengan hasil appraisal, per meter berapa, yang dibutuhkan berapa baru nanti kami tahu persis anggaran. Namun, kami juga sudah siapkan," tuturnya.

Ia mengatakan, TPA yang baru memang sangat dibutuhkan. Di Kediri, sudah ada dua TPA, dimana TPA yang lama sudah tidak aktif, dan TPA yang kedua masih aktif. TPA yang kedua itu dimanfaatkan sejak 2016 dan kini sudah mulai penuh.

"Sekarang sudah mulai penuh, dan kami prediksi pada 2019 sudah `over` kapasitas. Setiap hari, ada 124 ton sampah yang masuk," ucapnya.

Sebenarnya, kata dia, pemerintah juga sudah berupaya untuk mengurangi volume sampah, dengan partisipasi aktif dari masyarakat yang tergabung di bank sampah. Di tempat tersebut, masyarakat mengolah sampah, menjadi barang yang bernilai tinggi.

Untuk sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sedangkan yang anorganik diolah menjadi beragam kerajinan, seperti tas dari tutup gelas minuman ringan, bunga dari plastik, dan beragam kerajinan lainnya.

Namun, dirinya mengakui hal itu tidak serta merta bisa mengurangi volume sampah dengan kapasitas yang besar. Sampah yang terkumpul di TPA mayoritas berasal dari rumah tangga dan volumenya cukup besar.

Untuk itu, ia berharap TPA yang akan dibangun nantinya bisa secepatnya diselesaikan, sehingga ketika TPA yang sebelumnya sudah penuh, maka TPA yang baru dibangun itu bisa dimanfaatkan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018