Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, akan mengadakan operasi pasar khusus untuk beras selama satu pekan, menyusul harga beras di pasaran yang saat ini cukup mahal. 

"Senin pekan depan kami akan membuka operasi pasar murni. Rencananya kami akan menggelar setiap hari selama satu pekan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Dian Ariani di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, lokasi yang akan dilakukan di operasi pasar bukanlah di pasar, melainkan di jalur yang sering dilewati orang. Operasi pasar juga direncanakan akan berpindah-pindah. Beberapa titik itu misalnya di sekitar memorial park (taman depan TMP Kota Kediri) dan taman sekartaji.

"Nanti berpindah-pindah, yang jelas tidak di pasar. Masyarakat tidak tentu masuk pasar, jadi kan harga belum bisa dikendalikan. Untuk berasnya nanti kemasan 5 kilogram, namun soal harga masih kami bahas, sebab, harga beras sekarang naik," katanya.

Dian mengakui, kenaikan harga beras saat ini sudah membuat resah di masyarakat. Salah satunya, karena panen raya padi yang masih belum mulai hingga sekarang. Dimungkinkan, panen baru bisa mulai sekitar Februari 2018.

Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Kediri saat ini masih cukup tinggi. Untuk jenis bengawan misalnya, harga beras kini sudah naik hingga Rp250, dari semula Rp12.250 per kilogram kini sudah Rp12.500 per kilogram. Untuk jenis mentik, harganya mencapai Rp12 ribu per kilogram, dan IR64 harganya hingga Rp11 ribu per kilogram.

Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Kediri Ahmad Kholisun mengatakan saat ini tanaman padi di wilayahnya, yaitu Kabupaten dan Kota Kediri, serta Kabupaten Nganjuk memang masih baru umurnya, sekitar satu bulan.

"Untuk tanaman padi saat ini rata-rata masih berumur satu bulan. Jadi, memang mulai November akhir hingga Desember mulai tanamnya. Januari ini memasuki paceklik dan pertengahan Februari hingga Maret nanti baru panen raya," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Bulog Kediri masih intensif mengadakan operasi pasar guna stabilisasi harga bahan pokok terutama beras. Operasi pasar memang dilakukan oleh Bulog Kediri sesuai dengan instruksi Kementerian Perdagangan, yang memperpanjang masa operasi pasar sampai akhir Januari 2018. Biasanya, bulog mengadakan operasi pasar di waktu tertentu misalnya menjelang hari raya, namun karena ada instruksi dari pusat dilakukan hingga Januari 2018.

Untuk jumlah beras yang dijual di operasi pasar, Ahmad mengatakan tidak tentu. Satu titik biasanya menghabiskan sekitar 7-10 ton per hari. Selain operasi pasar yang dilakukan secara langsung oleh Bulog Kediri, juga bekerjasama dengan mitra yaitu toko di pasar.

Para mitra juga menjual beras di toko mereka dari Bulog Kediri, dengan harga jual dari Bulog Kediri, yang tentunya juga lebih murah ketimabng harga beras yang ada di pasaran saat ini. Para mitra juga masih mendapatkan untung dari selisih harga yang telah diberikan. Harga jual beras ke konsumen adalah Rp9.300 per kilogram dengan kemasan isi 5 kilogram.

"Kalau satgas rata-rata 7-10 ton per hari, tapi untuk mitra tidak terbatas, jadi sebanyak-banyaknya. Kami jual ke mitra, mereka lalu menjual ke pengecer. Mitra juga wajib menjual sesua dengan HET (harga eceran tertinggi)," ujarnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018