Jember (Antaranews Jatim) - Prakarsa Jawa Timur bekerja sama dengan YAPPIKA Jakarta dan USAID mendorong peningkatan kinerja pelayanan publik melalui peran jurnalisme warga dalam kegiatan pelatihan yang diikuti organisasi masyarakat sipil dan komunitas warga di Liposos Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Dalam pelayanan publik ada dua sisi, yakni `demand` adalah pengguna layanan atau masyarakat, sedangkan sisi `suplay` adalah penyedia layanan atau pemerintah, sehingga keduanya harus dipertemukan," kata Ketua Prakarsa Jatim Madekhan Ali di Jember, Sabtu.
Menurutnya kemajuan teknologi informasi saat ini membuka ruang yang cukup besar untuk penyaluran aspirasi melalui jurnalisme warga, baik melalui media mainstrem maupun media sosial di Kabupaten Jember.
"Saya melihat potensi luar biasa di Jember karena sekitar 50 persen warga di kabupaten setempat bisa mengakses media penyaluran aspirasi tersebut dan Pemkab Jember sadar menggunakan teknologi informasi itu untuk menyosialisasikan kebijakan program mereka," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, peluang tersebut harus digunakan oleh masyarakat dalam mengonstruksi pengaduan dan informasi melalui jurnalisme warga, sehingga dengan pelatihan jurnalisme warga yang diikuti komunitas masyarakat dan LSM bisa mengasah keterampilan mereka untuk menyampaikan aspirasinya melalui karya jurnalistik.
"Kemampuan warga untuk menyampaikan aspirasi melalui tulisan masih rendah, sehingga komunitas warga dan organisasi masyarakat sipil perlu dilatih menjadi jurnalis warga dalam rangka meningkatkan pelayanan publik," ujarnya.
Madekhan menjelaskan tujuan pelatihan pelayanan publik tersebut untuk meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan komunitas warga dalam memanfaatkan ruang partisipasi publik dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
"Kemudian meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan komunitas warga dalam mengemas temuan-temuan persoalan dalam pelayanan publik menjadi tulisan jurnalistik melalui jurnalisme warga dan `policy brief`," katanya.
Selain itu, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil, komunitas warga, dan ombudsman dalam memantau penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Jember.
"Melalui kegiatan itu, hasil yang diharapkan yakni terbentuknya forum pemantau pelayanan publik yang beranggotakan organisasi masyarakat sipil, komunitas warga, dan ombudsman, serta tersusunnya rencana pemantauan pelayanan publik di Jember," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Dalam pelayanan publik ada dua sisi, yakni `demand` adalah pengguna layanan atau masyarakat, sedangkan sisi `suplay` adalah penyedia layanan atau pemerintah, sehingga keduanya harus dipertemukan," kata Ketua Prakarsa Jatim Madekhan Ali di Jember, Sabtu.
Menurutnya kemajuan teknologi informasi saat ini membuka ruang yang cukup besar untuk penyaluran aspirasi melalui jurnalisme warga, baik melalui media mainstrem maupun media sosial di Kabupaten Jember.
"Saya melihat potensi luar biasa di Jember karena sekitar 50 persen warga di kabupaten setempat bisa mengakses media penyaluran aspirasi tersebut dan Pemkab Jember sadar menggunakan teknologi informasi itu untuk menyosialisasikan kebijakan program mereka," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, peluang tersebut harus digunakan oleh masyarakat dalam mengonstruksi pengaduan dan informasi melalui jurnalisme warga, sehingga dengan pelatihan jurnalisme warga yang diikuti komunitas masyarakat dan LSM bisa mengasah keterampilan mereka untuk menyampaikan aspirasinya melalui karya jurnalistik.
"Kemampuan warga untuk menyampaikan aspirasi melalui tulisan masih rendah, sehingga komunitas warga dan organisasi masyarakat sipil perlu dilatih menjadi jurnalis warga dalam rangka meningkatkan pelayanan publik," ujarnya.
Madekhan menjelaskan tujuan pelatihan pelayanan publik tersebut untuk meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan komunitas warga dalam memanfaatkan ruang partisipasi publik dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
"Kemudian meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan komunitas warga dalam mengemas temuan-temuan persoalan dalam pelayanan publik menjadi tulisan jurnalistik melalui jurnalisme warga dan `policy brief`," katanya.
Selain itu, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil, komunitas warga, dan ombudsman dalam memantau penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Jember.
"Melalui kegiatan itu, hasil yang diharapkan yakni terbentuknya forum pemantau pelayanan publik yang beranggotakan organisasi masyarakat sipil, komunitas warga, dan ombudsman, serta tersusunnya rencana pemantauan pelayanan publik di Jember," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018