Oleh Destyan Handri Sujarwoko

Tulungagung  (Antaranews Jatim) - Ratusan anak usia 1-19 tahun di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis mendapat imunisasi difteri sebagai antisipasi merebaknya penyakit yang menyerang saluran pernafasan dan bisa memicu kematian tersebut.

Menurut keterangan petugas Dinas Kesehatan Tulungagung, kegiatan imunisasi dilakukan secara bertahap dengan sasaran desa-desa di wilayah yang ditetapkan sebagai area KLB (kejadian luar biasa) difteri di lima kecamatan setempat.

"Kegiatan imunisasi ini merupakan tindak lanjut dari temuan tujuh kasus `suspect` difteri yang diidentifikasi selama kurun 2017," kata Kepala Puskesmas Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Sri Lestariningsih.

Ia menuturkan, di wilayah kerjanya gerakan imunisasi telah dimulai sejak Rabu (10/1) yang dimulai di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol.

"Sebenarnya belum ada kasus-kasus (suspect) difteri selama ini tidak ada yang dinyatakan positif. Namun karena sudah suspect, ada kemiripan gejala klinis, perlakuan disamakan dengan kasus difteri," katanya.

Di wilayah Kecamatan Sumbergempol sendiri menurut Sri Lestariningsih sempat ditemukan satu pasien suspect difteri pada akhir Desember 2017.

Pemeriksaan medis dan perawatan intensif sempat dilakukan pada pasien anak yang disebut berusia tiga tahun tersebut.

Namun setelah dilakukan uji sampel lendir/dahak secara menyeluruh di fasilitas laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, kata dia, hasilnya negatif.

Selain wilayah Kecamatan Sumbergempol, empat kecamatan lain yang menjadi sasaran imunisasi difteri adalah Rejotangan, Ngunut, Karangrejo dan Kecamatan Tulungagung.

"Prioritas imunisasi di lima kecamatan ini dilakukan karena tujuh kasus suspect difteri ditemukan tersebar di daerah ini. Tindakan pencegahan dilakukan meskipun kasusnya baru sebatas suspect, apalagi dinyatakan positif (difteri)," ujarnya.

Sri Lestaringningsih selaku penanggung jawab layanan kesehatan tingkat kecamatan di Kecamatan Sumbergempol bagian selatan menjelaskan gerakan imunisasi dilakukan secara "gerilya" dari desa ke desa mulai Rabu (10/1) hingga 24 Januari.

Tiga hari terakhir jadwal imunisasi selanjutnya akan dipusatkan di puskesmas-puskesmas kecamatan yang ditunjuk untuk melayani warga sasaran yang belum mengikuti gerakan vaksinasi di tingkat desa/kelurahan. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018