Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menambah instalasi pengolah air limbah (IPAL) untuk memproses  limbah industri tahu di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, karena dengan satu unit IPAL belum bisa menangani seluruh limbah.

Kepala Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro Winarto, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan satu unit IPAL yang sudah terpasang program Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya belum bisa menangani seluruh limbah industri tahu.

"IPAL yang sekarang sudah terpasang belum menjangkau seluruh industri limbah tahu di Kelurahan Ledokkulon,yang jumlahnya puluhan industri tahu," kata dia menjelaskan.

Oleh karena itu, kata dia, sesuai rencana Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya pada 2018 akan menambah satu unit IPAL lagi pada 2018.

Pelaksana PT Laju Luas Indonesia  Solikhin, menjelaskan pemasangan satu unit IPAL yang sekarang sudah terpasang dengan biaya Rp8,454.987.000 dikerjakan sejak tiga bulan lalu.

IPAL di lokasi setempat sudah difungsikan sejak 22 Desember 2017 untuk mengolah limbah 25 industri tahu dan limbah rumah tangga 58 rumah di Kelurahan Ledokkulon.

"Limbah industri tahu dan rumah tangga yang diolah melalui IPAL ini sekitar 30 meter kubik dalam sehari," ucap Solikhin di lokasi IPAL.  

Menurut dia, proses pengolahan limbah industri tahu dan rumah tangga di unit IPAL yang kapasitasnya mencapai 285 meter kubik itu berjalan normal dan lancar dengan hasil yang bagus.

"Tapi kami tetap akan mengecek hasil air pengolahan limbah di Laboratorium Lingkungan Hidup Mojokerto," ucapnya menambahkan.

Ia membenarkan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya akan menambah unit IPAL untuk mengolah limbah industri tahu dan rumah tangga di Kelurahan Ledokkulon. Sebab di kelurahan setempat ada sekitar 80 industri tahu, sedangkan yang tertanggani baru 25 industri tahu.

Sebelum ini, lanjut dia, limbah industri tahu di kelurahan setempat dibuang di lingkungan setempat sehingga mencemari sumur warga.

"Hasil pengolahan limbah tahu di unit IPAL dibuang melalui pipa sebelum akhirnya masuk ke Bengawan Solo," ucapnya.

Ia menambahkan  warga bisa menerima keberadaan IPAL, bahkan pengusaha industri tahu banyak yang menanyakan program pemasangan IPAL.

"Warga bisa menerima keberadaan IPAL bahkan mendukung untuk pemasangan IPAL berikutnya disegerakan," ucap dia dibenarkan warga Kelurahan Ledokkulon, Askun dan Ny. Arifin. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018