Banyuwangi (Antara Karim) - Pemkab Banyuwangi dan perusahaan pengembang "platform" digital Go-Jek meresmikan "shelter" alias pos pengiriman obat secara gratis ke warga miskin di RSUD Blambangan, Jumat. Pengiriman obat itu masuk program "Gancang Aron" yang dalam bahasa setempat berarti "Lekas Sembuh".
"Jadi inovasi sosial yang dipandu teknologi informasi ini berangkat dari masalah. Sebelumnya, pasien harus mengantre untuk mendapatkan obat. Kan kasihan, sudah sakit, masih harus antre. Nah dengan program ini, pasien langsung pulang, obatnya di antar oleh 'driver' Go-Jek yang telah dilatih khusus untuk pengiriman obat yang aman," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Kami berkoordinasi dengan teman-teman apoteker dan Kementerian Kesehatan untuk program ini, kata Anas.
Menurut Anas, kolaborasi menjadi hal wajib yang harus dilakukan pemerintah untuk mempercepat penyelesaian masalah di masyarakat. Selama ini, pemerintah jalan sendiri, swasta juga jalan sendiri. Padahal, jika keduanya berkolaborasi, solusi untuk memudahkan warga bisa semakin cepat dihadirkan.
"Ini adalah wujud pemerintahan kolaboratif. Pemerintah merangkul inovasi sosial di masyarakat untuk memudahkan warga. Sudah tidak zamannya jalan sendiri-sendiri. Zaman now harus kolaborasi," ujar Anas.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim berharap, kolaborasi dengan Banyuwangi bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik. Secara khusus Nadiem mengapresiasi Pemkab Banyuwangi yang terbuka pada inovasi dan kolaborasi.
"Kami sangat antusias karena Pemkab Banyuwangi dapat melihat bagaimana teknologi bisa mendorong pelayanan publik yang sudah baik, menjadi jauh lebih baik dan menyentuh jauh lebih banyak lapisan masyarakat," ujarnya.
"Kami berharap program ini bisa memberikan inspirasi bagi banyak pihak, termasuk perusahaan-perusahaan teknologi lainnya, agar bisa semakin berpartisipasi mendukung program pemerintah di berbagai sektor," tutur Nadiem.
Pelibatan Transportasi Lokal
Pada kesempatan yang sama, Go-Jek melalui GO-CAR juga menjalin sinergi dengan Taksi Bosowa dan Taksi Banyuwangi, sehingga pengguna GO-CAR bisa menikmati layanan taksi lokal.
"Ini memudahkan masyarakat untuk lebih mobile. Apalagi, Banyuwangi merupakan tujuan wisata, sehingga turis tidak perlu khawatir kalau ingin bepergian. Begitu tiba di bandara, terminal, atau pelabuhan, bisa membuka aplikasi untuk memesan kendaraan dan bisa mendapatkan layanan taksi lokal," ucap Malikulkusno Utomo, Senior Vice President Government Relations GO-JEK.
Dongkrak Pemasaran UMKM Kuliner Lokal
Kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan Go-Jek juga diwujudkan untuk mendukung UMKM kuliner lokal guna memperluas pemasaran produk. Lewat program Pesta Kuliner GO-FOOD yang digelar 15-17 Desember, masyarakat dan wisatawan bisa mengenal beragam kuliner khas Banyuwangi yang bisa dipesan melalui aplikasi, mulai dari rujak soto, nasi tempong, hingga pecel rawon. Pesta kuliner itu menghadirkan selebritas Daniel Mananta, serta diisi beragam kelas peningkatan kapasitas UMKM kuliner seperti strategi pemasaran dan "food photography".
"Saya berharap, mbok-mbok penjual kuliner kaya rasa yang resep masakannya sudah diwariskan dari generasi ke generasi di sudut-sudut kampung, mereka yang tak punya biaya untuk buka ruko di pinggir jalan, bisa tambah laris dengan pemesanan lewat aplikasi ini. Wisatawan bisa menunggu di hotel, makanan pun diantarkan," kata Anas.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017