Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya akan menyiapkan desain menarik gedung pusat kesenian Surabaya yang nantinya akan dipusatkan di gedung  pertokoan Hi-Tech Mall Jalan Kusuma Bangsa..
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat, mengatakan selain sebagai pusat kegiatan seni atau pagelaran, gedung pusat pertokoan Hi-Tech Mall, juga akan ditujukan sebagai tempat berlatih para seniman. 

"Lantai satu untuk anak-anak latihan. Jadi setiap hari latihan. Mereka bisa main drama, main musik, main tari dan lainnya," katanya.  

Sedangkan untuk lantai dua, lanjut dia, nanti dibuat tempat latihan bagi pelaku seni profesional dan lantai tiga dibuat seperti di broadway dengan adanya pentas dan lain-lain.

Menurut dia, Pemkot Surabaya memiliki komitmen menyediakan ruang bagi pelaku kesenian rakyat di Kota Pahlawan untuk mengekspresikan kreativitasnya, termasuk seni ludruk yang memang merupakan salah satu ikon seni rakyat. 

Selain itu, Wali kota mengatakan bahwa penting untuk mengenalkan kesenian rakyat kepada anak-anak. Selain demi menumbuhkan cinta terhadap kesenian rakyat, juga memberikan wawasan serta mendorong minat anak-anak yang memang punya bakat berkesenian. 

"Karena memang, tidak semua anak memiliki keunggulan dalam ilmu akademis di sekolah.  Keberhasilan dan kesuksesan itu hak kita semua. Kalau ada anak yang pandai bermain musik, drama, ludruk, silakan. Kalian boleh jadi pemain sepak bola, basket tidak ada yang melarang," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya Widodo Suryantoro sebelumnya mengatakan pemilihan gedung kesenian di Hi Tech Mall dipengaruhi beberapa faktor salah satu alasannya kontrak pemilik stan akan habis dalam waktu dekat. 
     
"Tahun 2018 sudah banyak menyerahkan stan kepada kami, padahal kontraknya habis tahun 2019," ujar Widodo. 

Nantinya, lanjut Widodo, gedung kesenian yang mulai dikerjakan pada 2018 itu akan ditampilkan secara modern mulai dari, fasilitas gedung, kolaborasi beberapa alat musik lawas, pertunjukan ludruk, wayang dan pantonim. 

"Semua akan diramu dengan konsep teknologi modern, namun tetap tidak meninggalkan budaya lama," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017