Bojonegoro (Antara Jatim) - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, menyatakan pembangunan Waduk Gonseng di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak terganggu proses relokasi warga.

"Pembangunan Waduk Gonseng tidak terganggu relokasi warga, sebab warga yang direlokasi lokasi tanahnya jauh dari pembangunan fisik. Dan lagi lokasi tanah warga hanya untuk kawan penyangga sabuk hijau," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo Pandji, di Bojonegoro, Kamis.

Dengan demikian, menurut dia, dibenarkan Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, pelaksanaan pembangunan fisik Waduk Gonseng di Kecamatan Temayang, yang menelan biaya Rp399 miliar tetap berjalan normal.

"Biaya pembangunan fisik itu belum termasuk biaya membayar pohon jati di tanah Perhutani yang dimanfaatkan lokasi waduk, juga biaya merelokasi warga terdampak," katanya menjelaskan.

 Ia menyebutkan pembangunan Waduk Gonseng, yang pelaksanaan fisiknya berjalan sejak 2016 sudah mencapai sekitar 48 persen.

"Sesuai jadwal pembangunan Waduk Gonseng selesai akhir tahun 2019," ucapnya.   

Saat ini, lanjut dia,  kontraktor sedang mengerjakan pembangunan bangunan pelimpas bendungan dan galian bendungan termasuk timbunan bendungan.

Kepala Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Bojonegoro Gunari menjelaskan ada 323 kepala keluarga (KK) yang tanahnya seluas 54 hektare, di antaranya 11 hektare tanah kas desa (TKD) akan dibebaskan untuk pembangunan Waduk Gonseng.

"Warga yang meminta direlokasi sekitar 90 persen, lainnya bersedia menerima penetapan harga tanah," ucapnya menambahkan.

Menurut dia, warga yang menerima penetapan harga tanah atau ganti rugi tanah karena bukan werga asal desa setempat, atau warga yang rumahnya disewakan karena memiliki rumah di luar.

Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Susanto menambahkan sebanyak 36 KK warga Desa Kedungsari yang tanahnya juga dibebaskan  seluas 7,2 hektare, tidak memilih relokasi tetapi menerima harga tanah juga lainnya yang besarnya lebih dari Rp11 miliar.

"Semua warga Kedungsari sudah menerima uang," ucapnya.

Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak,dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare itu mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare di daerah aliran irigasi.

Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017