Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Jawa Timur menyatakan telah memberi imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) kepada sebanyak 427.029 bayi lengkap tiga kali dari total keseluruhan 588.131 bayi yang ada di wilayah setempat sampai dengan Oktober 2017.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Ansarul Fahrudda di Surabaya, Selasa mengatakan dari jumlah itu maka 72,6 persen bayi yang ada di Jatim sudah diimunisasi dari yang ditargetkan 90 persen.
"Kami mengimbau para orang tua mengajak putra-putrinya untuk mendapatkan imunisasi dan memastikan telah diimunisasi secara lengkap. Bila ada yg belum lengkap, juga segera ke Puskesmas, imunisasi difteri lengkap tujuh dosis," kata dia.
Selain itu, Ansarul meminta masyarakat untuk aktif mengajak bila menemukan penderita sakit nyeri telan dibawa ke Pukesmas atau rumah sakit terdekat.
"Bila termasuk kontak erat dari penderita difteri, maka harus minum obat profikasis secara teratur dan lengkap sesuai dosis, tidak boleh 'drop out' minum obat," ujarnya.
Sebelumnya, pasien penyakit difteri yang dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya kembali bertambah setelah ada satu pasien positif difteri berasal dari Tulangan, Sidoarjo yang dirawat pada, Minggu (10/12) malam.
Adanya satu pasien positif difteri itu membuat RSUD dr Soetomo telah merawat total empat pasien difteri setelah sebelumnya ada tiga pasien difteri yang dua berasal dari Pasuruan dan satu dari Surabaya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Ansarul Fahrudda di Surabaya, Selasa mengatakan dari jumlah itu maka 72,6 persen bayi yang ada di Jatim sudah diimunisasi dari yang ditargetkan 90 persen.
"Kami mengimbau para orang tua mengajak putra-putrinya untuk mendapatkan imunisasi dan memastikan telah diimunisasi secara lengkap. Bila ada yg belum lengkap, juga segera ke Puskesmas, imunisasi difteri lengkap tujuh dosis," kata dia.
Selain itu, Ansarul meminta masyarakat untuk aktif mengajak bila menemukan penderita sakit nyeri telan dibawa ke Pukesmas atau rumah sakit terdekat.
"Bila termasuk kontak erat dari penderita difteri, maka harus minum obat profikasis secara teratur dan lengkap sesuai dosis, tidak boleh 'drop out' minum obat," ujarnya.
Sebelumnya, pasien penyakit difteri yang dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya kembali bertambah setelah ada satu pasien positif difteri berasal dari Tulangan, Sidoarjo yang dirawat pada, Minggu (10/12) malam.
Adanya satu pasien positif difteri itu membuat RSUD dr Soetomo telah merawat total empat pasien difteri setelah sebelumnya ada tiga pasien difteri yang dua berasal dari Pasuruan dan satu dari Surabaya.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017