Bojonegoro (Antara Jatim) -  Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Jawa Timur, meminta daerah hilir Jawa Timur, mewaspadai banjir kiriman dari hulu karena meningkatnya ketinggian air di Ngawi.

"Ketinggian air di Bengawan Madiun Ndungus, Ngawi, terus merangkak naik masuk siaga kuning (II), dengan ketinggian 7,00 meter, Jumat pukul 06.00 WIB," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Jumat.

Hal senada disampaikan Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Andik yang menyebutkan ketinggian air di Ngawi naik dipengaruhi meningkatnya debit air Bengawan Madiun.

Sesuai data menyebutkan ketinggian air di Ndungus, Ngawi, mulai meningkat menjadi 6,60 pukul 01.00, kemudian terus merangkak naik hingga mencapai ketinggian 7,00 meter.

"Air di Bengawan Solo Ngawi berjalan lambat, tetapi air dari Bengawan Madiun arusnya deras," ujarnya.

Tidak ada laporan masuk ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, namun kata Budi Indro, kenaikan air Bengawan Solo di Ngawi, mengakiabatkan ketinggian di Bojonegoro merangkak naik.

Tetapi, kenaikan air Bengawan Solo di Bojonegoro masih di bawah siaga banjir dengan ketinggian pada papan duga 11,12 meter pukul 06.00 WIB. (siaga hijau-III-13,00 meter).

Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, sebelumnya, menyatakan pemerintah kabupaten (pemkab) memberlakukan siaga bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang sejak 15 November-30 November.

"Kalau memang dalam kurun waktu siaga bencana terjadi bencana yang luar biasa status akan ditingkatkan menjadi siaga darurat bencana," ucapnya menegaskan.

Sesuai laporan yang diterima BPBD menyebutkan hujan deras yang terjadi sehari lalu mengakibatkan banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Dander dan Sekar. Dalam kejadian itu, sebuah rumah di Desa Sekar, Kecamatan Sekar, milik Paniran (66) dindingnya tertimpa tanah longsor.

"Tidak ada korban jiwa, tetapi tiga penghuninya diungsikan ke keluarganya yang masih di desa itu," kata Camat Sekar, Bojonegoro Akhmad Yusuf menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017