Tulungagung (Antara Jatim) - Panitia Pengawas Pilkada Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan anggaran pengawasan pemilihan kepala daerah serentak 2018 di wilayahnya dialokasikan sebesar Rp7,2 miliar.
"Jumlah ini meningkat 50 persen jika dibanding pilkada 2013," kata Ketua Panwas Pilkada Tulungagung Hendro Sunarko di Tulungagung, Kamis.
Ia menjelaskan, anggaran tersebut saat ini sudah masuk rekening Panwas Pilkada Tulungagung.
Selain digunakan untuk pengawasan pemilihan bupati di daerah tersebut, anggaran juga untuk memonitor pelaksanaan pemilihan gubernur yang dihelat pada hari yang sama, yakni 27 Juli 2018.
Hendro enggan memaparkan kegunaan anggaran tersebut, Hendro hanya menyebut anggaran itu digunakan pada tahapan–tahapan dalam bindang pengawasan pilkada.
"Yang jelas terkait kegiatan adanya bimbingan teknis (bimtek), serta kegiatan tentang pengawasan juga," ujarnya.
Hendro menyatakan dalam penganggaran pilkada tahun ini mengalami peningkatan hingga 50 persen dibanding dengan pilkada sebelumnya (2013) yang saat itu dialokasikan sebesar Rp3,8 miliar.
Menurut Hendro, peningkatan anggaran dikarenakan adanya penambahan biaya pada pengawas tempat pemungutan suara (TPS).
"Jadi yang menyerap anggaran paling besar yakni point pada masing–masing pengawas TPS," katanya.
Sebelumnya, Panwas Pilkada Tulungagung telah melantik 57 anggota panitia pengawas tingkat kecamatan (panwascam).
Tulungagung merupakan satu dari 17 daerah kabupaten/kota di Jatim yang akan menghelat pilkada serentak, ditambah pemilihan gubernur yang akan dilaksanakan pada 27 Juli 2018.
Khusus Tulungagung, pada hari H coblosan diprediksi jumlah pemilih atau pemilik hak suara mencapai 920 ribuan pemilih.
Jumlah DPT itu menurut Ketua KPU Tulungagung Suprihno meningkat dibanding gelaran pemilu terakhir pada 2014 yang saat itu mencapai sekitar 850 ribuan pemilih, dan angka partisipasi sebesar 72 persen.
"Pilkada nanti kami harapkan dan targetkan partisipasi pemilih bisa meningkat menjadi 76 persen, baik dalam pemungutan di pilbup maupun pilgub yang digelar bersamaan pada 27 Juli 2018 mendatang," kata Suprihno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017