Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Australia mencari solusi dengan mendiskusikan hambatan untuk meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang.

"Tentu kami sangat berharap adanya peningkatan kerja sama dengan Australia sehingga diperlukan diskusi-diskusi," ujar Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat menerima kunjungan Menteri Keuangan Oposisi Australia Chris Bowen di Kantor Gubernur di Surabaya, Rabu.

Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, di bidang investasi, Australia berada pada posisi terus meningkat yakni di posisi peringkat 12 ke posisi 10 besar, yakni dengan nilai Investasi Australia di semester I tahun 2017 mencapai 894 juta dolar AS untuk 66 proyek.

Sedangkan, di urutan lima besar bidang investasi ditempati Singapura, Tiongkok, Jepang, Korea dan Amerika Serikat.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku mencari solusi mengatasi hambatan dan masalah, antara lain aturan-aturan Australia yang ketat terhadap produk pertanian Jatim. 

"Kami ingin kerja sama mulai 'onfarm' sehingga pada saat diekspor sudah memenuhi standart. Hal seperti ini sudah dilakukan kerja sama dengan Jepang dan Korea," ucap orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Oposisi Australia Chris Bowen mengatakan kunjungan yang baru pertama kali ke Surabaya ini merupakan kesempatan baik untuk mempererat persahabatan dan meningkatkan kerja sama pada level lebih tinggi.

"Saya datang berkunjung ke Jatim selain ada Konjen Australia di Surabaya, juga sangat mendukung meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan antara Jatim dan Australia," katanya.

Menurut dia, Jatim sangat penting artinya bagi Australia, khususnya peluang bisnis sehingga diharapkan mampu meningkatkan kerja sama dalam banyak hal, seperti pendidikan, industri hingga investasi. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017