Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur siap memproses rekrutmen tenaga kerja di proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) baik tenaga kerja "skill" (terdidik) maupun "unskill" (tidak terdidik).

"Kami siap memproses rekrutmen tenaga kerja yang dipekerjakan di proyek pengembangan lapangan gas JTB, tetapi dalam pelaksanaannya akan dibentuk tim dengan melibatkan berbagai pihak," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Bojonegoro Joko Santoso di Bojonegoro, Kamis.

Ia membenarkan dalam rapat koordinasi jajaran pemkab, Pertamina EP Cepu dan PT Rekayasa Industri (Rekin) kontraktor di proyek pengembangan lapangan gas JTB beberapa waktu lalu disepakati proses rekrutmen tenaga kerja melalui disperinaker.

"Tapi sampai saat ini  Pertamina EP Cepu belum melakukan koordinasi dengan kami," ujarnya.

Menurut dia, pelaksanaan penerimaan tenaga kerja di proyek gas JTB akan dilakukan secara terbuka dengan melibatkan berbagai pihak sebagai pengawas.

Yang jelas, menurut dia, dari data yang ada daerahnya memiliki sekitar 1.500 tenaga kerja bersertifikasi mulai bidang migas, las, perpipaan, perhotelan juga lainnya.

Selain itu, lanjut dia, juga ada tenaga kerja yang terdaftar melalui kartu kuning mulai lulusan SD, SLTP, SLTA sampai S1 dan S2 sekitar 3.600 tenaga kerja per Juli.

"Proses rekrutmen harus mengutamakan tenaga kerja lokal. Kalau dalam proses tenaga kerja yang dibutuhkan tidak ada di lokal maka baru bisa mengambil tenaga kerja luar daerah," katanya, menegaskan.

Ia juga meminta kontraktor di proyek pengembangan lapangan gas JTB yaitu PT Rekin dan PT Pembangunan Perumahan melaporkan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan.

"Sampai saat ini kontraktor proyek pengembangan lapangan gas JTB belum ada yang melaporkan jumlah tenaga kerjanya," ucapnya.

Bupati Bojonegoro Suyoto, sebelumnya, menegaskan proses rekrutmen tenaga kerja proyek pengembangan lapangan gas JTB harus melalui disperinaker dengan dilaksanakan secara terbuka.

"Kami minta kontraktor tidak mengambil sendiri-sendiri tenaga kerja yang dipekerjakan," ujarnya, menegaskan.

Sesuai perkiraan proyek pengembangan lapangan gas JTB membutuhkan sekitar 6.000 tenaga kerja dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan berkisar 3,5-4 tahun. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017