Tulungagung (Antara Jatim) - Pasangan petahana Kabupaten Tulungagug, Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo (Sahto) akhirnya resmi mengantongi rekomendasi pencalonan mereka kembali dari Dewan Pengurus Pusat PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri.
    
Pengumuman putusan rekomendasi itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri Konsolidasi Internal Kader DPC PDIP Tulungagung di Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu.
    
Kendati di awal kegiatan yang dipusatkan di GOR Lembupeteng, Tulungagung itu sempat diwarnai serangkaian aksi dukungan terhadap Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono sebagai bakal calon bupati pilihan partainya, Hasto tidak bergeming.
    
Pada puncak acara konsolidasi internal kader PDIP Tulungagung yang dihadiri anggota Fraksi PDIP DPR RI Arteria Dahlan, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP Jatim Untari, Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono dan pasangan Kepala Daerah Tulungagung Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo itu Hasto mengumumkan nama pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Tulungagung periode 2018-2022.
    
"Mengingat kekuasaan itu merupakan amanah, dan tidak hanya sekadar jabatan belaka. Rekom diberikan kepada pasangan petahana untuk pilkada tahun depan," kata Hasto disaksikan seluruh kader DPC PDIP Tulungagung.
    
Saat mengumumkan nama pasangan calon terpilih itu, Hasto didampingi Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono, serta pasangan petahana terpilih, Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo.
    
Hasto mengingatkan kepada seluruh kader untuk mengawal putusan pimpinan DPP PDIP tersebut dan memenangkan Pilkada Tulungagung 2018.
    
"Banyak hal yang menjadi pertimbangan rekom diberikan kepada pasangan tersebut. Khususnya untuk meneruskan program yang sudah dijalankan saat ini," kata Hasto dikonfirmasi usai rapat konsolidasi.
    
Sementara menyikapi konflik internal yang terjadi di tubuh DPC PDIP Tulungagung, dimana sejumlah pengurus ranting menolak pencalonan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dan mendukung Ketua DPC Tulungagung Supriyono sebagai calon bupati mendatang, Hasto menegaskan hal itu sudah selesai.
    
Dalam surat putusan yang dibacakan Hasto itu juga memerintahkan Supriyono agar tetap mengemban tanggung jawab sebagai ketua cabang dan Ketua DPRD Tulungagung.
    
Menurut dia, konflik ini cukup menyita perhatian mengingat dalam beberapa hari terakhir terjadi aksi turun jalan yang dilakukan kader PDIP di Tulungagung.
    
Massa PDIP sempat berorasi dengan membentangkan aneka poster dan spanduk berisi dukungan kepada Supriyono dan menolak pencalonan Syahri Mulyo karena dianggap pernah keluar dari kepengurusan maupun keanggotaan partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
    
Bahkan aksi serupa juga terjadi saat menyambut kedatangan Hasto Kristiyanto di GOR Lembupeteng siang tadi.
    
"DPP sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaan kepada Pak Syahri Mulyo kembali maju sebagai calon bupati," kata Hasto.
    
Pernyataan Hasto ini bisa disebut istimewa mengingat secara resmi DPP PDIP belum menyampaikan hasil rekomendasi terhadap calon walikota dan bupati yang akan diusung.
    
Namun mengingat gejolak yang terjadi di Tulungagung, Hasto memutuskan untuk meredakan situasi dan mendudukkan persoalan itu sesuai garis kebijakan partai.
    
Syahri Mulyo sendiri berkomitmen untuk lebih loyal dan memperhatikan partai jika terpilih kedua kalinya sebagai Bupati Tulungagung mendatang.
    
Selain dia, calon yang sudah menyatakan diri maju dalam pilkada Tulungagung adalah Margiono.
    
Margiono adalah Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sekaligus Direktur Utama Harian Rakyat Merdeka.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017