Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah kiai kharismatik di Jawa Timur mengapresiasi PDI Perjuangan dan PKB yang menindaklanjuti keputusan ulama Nahdlatul Ulama (NU) mengusulkan nama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon Gubernur Jatim.

"Kami sangat menghargai dan mengapresiasi PDI Perjuangan dan PKB yang tak melupakan sejarah tentang usulan para kiai-kiai NU menghadapi Pilkada Jatim," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kediri, KH Anwar Iskandar, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Bahkan, keputusan menyandingkan Gus Ipul dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merupakan langkah tepat karena menyinergikan kaum nasionalis dan agamis.

Selain itu, ia juga mengingatkan pasangan tersebut untuk menghindari politik fitnah menjelang Pilkada setempat pada 2018.

"Hindari politik fitnah, ujaran kebencian dan semua yang bisa memecah belah kesatuan bangsa, khususnya di media sosial," ucap Wakil Ketua Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim tersebut.

Menurut dia, politik fitnah merupakan bentuk tidak santun yang mengarah pada perpecahan bangsa, serta dilarang oleh Islam.

"Sudah sangat jelas bahwa itu hukumnya haram. Kami harap tak ada politik yang mengarah ke arah sana dan tak terpancing isu-isu provokatif di media sosial," katanya.

Gus War, sapaan akrabnya, mengaku sejumlah kiai telah menyampaikannya secara langsung Gus Ipul dan Anas yang telah ditetapkan sebagai pasangan calon oleh PDI Perjuangan serta PKB.

Pertemuan yang digelar hari ini di Surabaya juga diikuti sejumlah kiai dan ulama NU, yakni KH Zainudin, KH Nurul Huda, KH Anwar Manshur, KH Kafabih Mahrus, KH Fuad Jazuli, KH Fuad Sidogiri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin Bangkalan, KH Ghozali Sampang.

Kemudian, KH Mahrus Sampang, KH Miftahul Achyar, KH Mujib Imron, KH Fahrur Rozi Malang, KH Mutawakkil Alallah, KH Ali Masyhuri, KH Syafiudin Sampang, KH Ubaidillah Faqih, KH Kholil Situbondo dan KH Nawawi Pasuruan.

Tak itu saja, para kiai selanjutnya akan melakukan sosialisasi ke umat sekaligus mengajak untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat serta menjaga Indonesia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017