Trenggalek (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tetap akan melakukan kegiatan normalisasi jalur Kampak-Munjungan yang terputus akibat tertimbun tanah longsor meski malam hari, supaya akses antarkecamatan kembali bisa dilalui kendaraan.
    
"Hari langkah yang dilakukan pemerintah adalah pemulihan akses. Jalan raya Kampak-Munjungan ini menjadi prioritas karena selain menjadi yang terparah juga menjadi akses satu-satunya bagi warga Munjungan menuju Trenggalek maupun sebaliknya," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dikonfirmasi di sela penanganan bencana di Munjungan, Senin.
    
Khusus untuk jalur Kampak-Munjungan yang terputus akibat longsor itu, Emil telah berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait.
    
Hasilnya, satu unit alat berat jenis eksavator dikerahkan dari Trenggalek menuju Munjungan untuk membersihkan material longsor setebal kurang dari dua meter dan panjang sekitar 25 meter tersebut.
    
"Kami sengaja datangkan dari Trenggalek dan bukan dari Munjungan karena khawatir jika pakai alat yang dari (Kota) Munjungan secara manual (tanpa truk pengangkut) bisa merusak badan aspal, karena rodanya kan dari besi. Jadi kami akhirnya pilih mendatangkan dari kota (Trenggalek)," kata Emil.
    
Namun akses medan jalan menuju Munjungan yang tergolong berat membuat mobilisasi truk pengangkut eksavator tidak bisa dilakukan cepat.
    
Sejak instruksi pengiriman alat berat itu keluar pada Senin pagi sekitar pukul 09.30 WIB, kendaraan "robot baja" itu baru sampai di Munjungan diperkirakan sore atau bahkan malam hari.
    
Menurut keterangan warga setempat, Irul, akses jalan turunan ekstrem yang dikenal sebagai titik "leter S" dan "jalur rengkek-rengkek" membuat sopir truk dan operator alat berat memilih menurunkan eksavator tersebut di tengah perjalanan menuju lokasi.
    
"Alat berat itu biasanya diturunkan di titik 'letter S' jalur rengkek-rengkek, karena truk biasanya tidak bisa manuver belok tajam," kata Irul.
    
Kendati akhirnya alat berat datang sore atau malam hari, Camat Munjungan Rudijanto memastikan normalisasi akan tetap dilakukan.
    
Material longsor yang tidak terlalu banyak membuat pihaknya dan BPBD Tulungagung tidak mau ambil risiko dengan menunda normalisasi hingga Selasa (17/10).
    
"Sampai saat ini alat berat masih perjalanan. Nanti jika sudah sampai akan kami instruksikan untuk langsung melakukan pembersihan material longsor, sekalipun pada malam hari agar besok akses bisa segera dilalui secara normal," kata Rudijanto .
    
Selain jalan putus di jalur Kampak-Munjungan, kerusakan infrastruktur jalan juga terjadi di beberapa titik ruas jalan sirip JLS Panggul di titik ruas jalan raya Desa Cakul, Kecamatan Dongko.
    
Emil yang sempat menyinggung kejadian tanah ambles ketiga kali di ruas jalan sirip nasional Desa Cakul menyatakan telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) Madiun guna dilakukan penanganan kedaruratan terjadap jalan nasional yang mengalami kerusakan cukup parah tersebut. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017