Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengerahkan tiga unit alat berat jenis ekskavator untuk menyingkirkan seluruh material longsor yang menutupi jalur utama Trenggalek-Bendungan sejak Kamis (19/4) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, Ahad, mengatakan upaya normalisasi dimaksimalkan agar akses warga yang bermukim di wilayah kota Kecamatan Bendungan dan sekitar yang ada di kaki Gunung Wilis segera pulih.
"Kami kerjakan hingga malam hari, dan Alhamdulillah empat titik longsor yang menutup akses jalan menuju pusat kota kecamatan Bendungan berhasil disingkirkan," kata Triadi kepada awak media.
Triadi, dibantu camat, Danramil dan Kapolsek memantau langsung proses pembersihan material longsor hingga larut malam.
Bahkan saat hujan dengan intensitas rendah kembali mengguyur. Tiga unit alat berat yang dioperasikan bersamaan terus digerakkan untuk mempercepat normalisasi jalur utama warga Bendungan yang mayoritas berada di kawasan lereng Gunung Wilis menuju daerah dataran, terutama Kota Trenggalek.
Setelah material lumpur, batu dan kayu/pohon tumbang berhasil disingkirkan menggunakan alat berat, sejumlah mobil damkar dikerahkan untuk menyemprot jalanan dari sisa lumpur agar aman dilalui kendaraan.
Disebutkan, volume longsor di titik kedua merupakan yang terbesar.
Panjang longsor mencapai 25 meter, dengan ketinggian 15 meter dan lebar 8 meter.
Untuk membuka timbunan longsor tersebut pihaknya mendapatkan bantuan satu unit alat berat dari proyek nasional Bendungan Bagong.
Rencananya pemerintah akan menambah alat berat untuk mempercepat evakuasi.
Pihaknya mengakui tertutupnya jalur Trenggalek-Bendungan mobilitas masyarakat di kota Kecamatan Bendungan nyaris lumpuh. Sebab jalur alternatif yang tersedia hanya layak digunakan untuk sepeda motor.
"Kami mengimbau warga, khususnya pengendara yang melintas untuk tetap waspada. Terutama saat turun hujan demi menghindari risiko longsor susulan di titik-titik rawan longsor," katanya.*