Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga berbagai jenis ikan laut masih stabil, meskipun pasokan dari daerah penghasil berkurang dibandingkan dalam kondisi normal sejak sepekan terakhir.

"Kapal saya hanya memperoleh ikan laut sedikit, bahkan dua hari terakhir hanya memperoleh sekitar 30 kilogram sekali melaut," kata seorang pedagang ikan laut di Pasar Kota, Bojonegoro Ny. Hanik, di Bojonegoro, Kamis.

Padahal, menurut dia, biaya melaut bisa mencapai Rp2,5 juta untuk biaya 25 tenaga kerja termasuk untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).

"Kalau hanya memperoleh ikan 30 kilogram ya merugi, sebab kalau ramai dapat ikan sekali melaut bisa berton-ton," ucapnya menegaskan.

Oleh karena itu, ia kemudian menghentikan kapalnya melaut, karena biaya yang dikeluarkan dengan penghasilan tidak sebanding.

Menurut dia, banyak kapal di sejumlah kecamatan di Tuban, yang juga tidak melaut dengan pertimbangan perolehan ikan tidak sebanding dengan pengeluaran.

"Ya kurang tahu sampai kapan ikan laut sepi," ujarnya.

Menurut dia juga pedagang ikan laut lainnya Bambang, sedikitnya tangkapan nelayan di Pantura Tuban bukan disebabkan angin laut kencang.

"Saya hanya memperoleh pasokan ikan laut dari pedagang pemasok berkisar 10-30 kilogram per hari. Biasanya lebih dari 1 kuintal per hari," ucap pedagang ikan laut lainnya Ny. Sutin menambahkan.

Meskipun pasokan ikan laut berkurang, menurut para pedagang, harga ikan laut di pasar setempat masih stabil. Harga ikan tenggiri Rp70.000/kilogram, ikan tongkol dan tuna Rp30.000/kilogram, kerapu Rp20.000/kilogram, cumi Rp50.000/kilogram dan nus Rp30.000/kilogram.

Harga udang laut berkisar Rp30.000-Rp60.000/kilogram, rajungan dan kepiting masing-masing Rp70.000/kilogram, teri nasi Rp40.000/kilogram, dan kakap 30.000/kilogram.

Hanya saja, lanjut Bambang, kalau pasokan ikan laut terus berkurang, maka harga ikan laut akan cenderung merangkak naik.

"Ikan air tawar sekarang juga ikut naik seperti bandeng naik menjadi Rp20.000/kilogram yang biasanya Rp18.000 per kilogram," kata Bambang menjelaskan. (*)


Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017