Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintahan Provinsi Jawa Timur mengaku optimistis hubungan kerja sama bilateral dengan Australia semakin meningkat seiring berdirinya Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya.
"Adanya Konjen Australia tentu semakin mempererat hubungan kerja sama keduanya yang tak hanya di bidang perdagangan, tapi budaya dan pendidikan, investasi, serta pariwisata," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat menerima Konsul Jenderal Australia untuk Surabaya Chris Barnes di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Selasa.
Dengan berdirinya Konjen Australia maka total terdapat empat konjen di Surabaya setelah sebelumnya terdapat Konjen Amerika Serikat, Konjen Jepang dan Konjen Republik Rakyat Tiongkok.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menjelaskan selama 2013 hingga Juli 2017, nilai ekspor Jatim ke Australia mencapai 1,7 juta dolar AS, sedangkan nilai impornya sebesar 2,8 juta dolar AS dengan komoditas utama nonmigas Jatim yang diekspor, seperti kayu, barang dari kayu, kertas atau karton, daging dan ikan olahan.
Sedangkan, lanjut dia, komoditas utama nonmigas Jatim yang diimpor dari Australia adalah gandum-ganduman, perhiasan, aluminium, bahan kimia anorganik hingga mesin pesawat.
"Untuk nilai investasi Australia di Jatim sejak 1970 sampai dengan semester I tahun 2017, sebanyak 66 proyek dengan nilai investasi sebesar 894 juta dolar AS," ucapnya.
Sebagai bentuk peningkatan kerja sama, kata dia, Gubernur Jatim Soekarwo telah menandatangani perpanjangan nota kesepahaman kerja sama "Sister Province" dengan Australia Barat yang dihadiri oleh Minister Bill Johnston.
"Jatim juga telah meresmikan kerja sama konsorsium perguruan tinggi negeri yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, mendukung pembangunan dan meningkatkan hubungan antarmasyarakat," katanya.
Sementara itu, Konjen Australia untuk Surabaya Chris Barnes mengakui Jatim menjadi salah satu daerah prioritas tujuan kerja sama dari Australia karena dukungan dari kondisi pendidikan, investasi, pariwisata yang baik, serta keramahtaman masyarakatnya.
"Tidak hanya mahasiswa dari Jatim yang belajar ke Australia, tetapi mahasiswa Australia juga diharapkan banyak belajar ke Jatim. Belajar bahasa, budaya, atau keramahtamahannya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017