Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan masih kekurangan sekitar 4.000 keping blangko kartu tanda penduduk (KTP) elektronik untuk mencukupi kebutuhan pembuatan KTP-e.

"Kekurangan sekitar 4.000 blangko keping KTP-e itu untuk mencukupi kebutuhan warga yang sudah memiliki  "print ready record" (PRR) ketika melakukan perekaman KTP-e pada September dan Oktober ini," kata Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Bojonegoro Andrianto, di Bojonegoro, Minggu.

Ia menyebutkan pada September lalu sebanyak 3.172 warga yang melakukan perekaman KTP-e  sudah memiliki PRR dan pada Oktober ada sekitar 800 warga.

"Tapi keping blangko KTP-e belum tersedia, sehingga sebagai penggantinya kami beri surat keterangan pengganti KTP," kata dia menjelaskan.

Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan sebanyak 36.000 ribu keping blangko KTP-e yang baru diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri terus dimanfaatkan untuk mencetak KTP-e bagi warga yang sudah melakukan perkeman KTP-e sampai akhir 2016.

"Jumlah keping blangko KTP-e yang sudah kami terima ditambah dengan blangko KTP-e pada 2016 sebanyak 160.073 keping blangko KTP-e," kata dia menjelaskan.

Dispendukcapil, lanjut dia, sudah mencetak KTP-e sebanyak 133.108 KTP-e, tapi ada yang rusak sebanyak  822 keping blangko KTP-e.

Pihaknya, katanya, akan mengajukan permohonan permintaan tambahan keping blangko KTP-e karena Kementerian Dalam Negeri sudah mengadakan sebanyak 1,5 juta keping blangko KTP-e yang akan dibagikan ke daerah.

"Soal jumlahnya terserah Kemendagri, tapi kami akan menyampaikan permohonan berdasarkan data kependudukan warga yang belum memiliki KTP-e," kata dia menjelaskan.

Sesuai data, jumlah penduduk di daerahnya yang wajib memiliki KTP sebanyak 999.254 jiwa, sedangkan jumlah total yang sudah melakukan perekaman KTP-e sebanyak 990.723 jiwa, per 1 September 2017.

"Proses pembuatan KTP-e sekarang sudah berjalan lagi dengan jumlah rata-rata berkisar 400-500 KTP-e per hari. Tapi kalau internet terganggu bisa berhenti," katanya menambahkan.

Ia menambahkan banyak warga di daerahnya yang sudah memiliki KTP-e tetapi kondisinya rusak sehingga mengajukan permintaan KTP-e baru.

"Tapi kami belum bisa melayani karena terbatasnya stok keping blangko KTP-e," katanya. (*)









 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017