Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengirimkan mobil dapur umum dan tim operasional untuk membantu memenuhi logistik ke lokasi pengungsian terdampak Gunung Agung, Bali.
"Sudah kami kirim dan siagakan dua unit mobil dapur umum ke pengungsian yang sekali memasak bisa mencapai 2 ribu bungkus," ujar Kepala BPBD Jatim Sudharmawan ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Tim relawan asal Jatim, kata dia, juga telah diberangkatkan ke lokasi pengungsian di Bali untuk membantu segala keperluan bagi pengungsi.
Selain itu, BPBD juga menggelar rapat koordinasi mengantisipasi dampak letusan di wilayah timur Jatim yang berbatasan dengan Bali.
Rakor, lanjut dia, dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Lumajang, serta Kabupaten Banyuwangi.
"Kami belum bisa memprediksi dampaknya terhadap Jatim, terutama yang berbatasan dengan Bali, soalnya tergantung arah angin," ucap mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) hingga Selasa (26/9) pukul 12.00 WITA, jumlah pengungsi Gunung Agung di Bali yang dicatat oleh Pusdalops BPBD Bali mencapai 75.673 jiwa.
Pengungsi ini tersebar 377 titik pengungsian di sembilan kabupaten/kota di Bali dan diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah karena pendataan masih terus dilakukan.
Berdasarkan sebaran pengungsi di kabupaten/kota adalah di Kabupaten Badung 9 titik (756 jiwa), Kabupaten Bangli 29 titik (4.890 jiwa), Kabupaten Buleleng 24 titik (8.518 jiwa) dan Kota Denpasar 27 titik (2.539 jiwa).
Kemudian di Kabupaten Gianyar 12 titik (540 jiwa), Jembrana empat titik (82 jiwa), Kabupaten Karangasem 93 titik (37.812 jiwa), Kabupaten Klungkung 162 titik (19.456 jiwa) dan Kabupaten Tabanan 17 titik (1.080 jiwa).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan jumlah pengungsi ini lebih besar daripada penduduk yang tinggal di dalam radius berbahaya yang direkomendasikan PVMBG.
"Rekomendasi untuk dikosongkan yaitu radius 9 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung ditambah 12 kilometer di sektor utara-timur laut dan 12 kilometer di sektor tenggara-selatan-barat daya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017