Bojonegoro, (Antara Jatim) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti berbagi kisah wirausaha dengan ratusan santri Ponpes Al-Fatimah, Ponpes Adnan Al-Charish, dan Ponpes Abu Dzarrin di Bojonegoro.
"Dunia bisnis itu bukan cuma soal uang, tapi yang jauh lebih penting adalah memberi manfaat ke banyak orang. Itulah rezeki yang berkah. Santri juga harus bisa bisnis dong. Ngajinya pintar, cari rezeki yang berkah juga oke. Nabi Muhammad pun berniaga dengan tujuan menyejahterakan umat," kata La Nyalla kepada ratusan santri di Bojonegoro, Sabtu.
Dia bercerita tentang kisah masa lalunya yang pernah merintis bisnis dari berjualan permen sambil bersekolah saat SMP, dan saat kuliah di Universitas Brawijaya Malang ia berjualan buku.
"Semua tidak tiba-tiba muncul sebagai pengusaha sukses dan memiliki pengaruh besar di dunia usaha. Tapi semua itu digapainya dengan perjuangan yang berdarah-darah," katanya.
Ia mengatakan semua pekerjaan dilakoni sepanjang itu halal.
"Yang penting muka tembok saja, jangan malu jualan. Malu itu kalau mencuri," kata dia.
Ketika mulai merintis bisnis, La Nyalla kemana-mana membawa Vespa butut tanpa pernah merasa minder bertemu dengan rekan-rekannya yang sudah jauh lebih mapan.
"Saya ketemu calon rekan yang diajak bisnis atau calon klien pakai vespa butut. Masih ada sampai sekarang barangnya. Padahal rekan saya sudah bawa mobil semua. Mungkin karena mereka kasihan dengan saya, akhirnya saya diberi pekerjaan," kata La Nyalla setengah bercanda.
Menurut La Nyalla, ke depan Jatim membutuhkan sosok pengusaha untuk menuntaskan berbagai masalah ketidakadilan ekonomi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017