Jember (Antara Jatim) - Realisasi serapan beras di Perum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional XI Jember, Jawa Timur hingga pekan terakhir bulan Agustus 2017 sudah mencapai 116 persen dari target pengadaan awal (prognosa) Bulog setempat sebesar 72.000 ton setara beras.

"Kalau berdasarkan target yang dipatok oleh Kementerian Pertanian yakni sebanyak 76.000 ton pada tahun 2017, maka realisasi serapan Bulog Jember mencapai 110 persen. Alhamdulillah sudah mencapai target 100 persen lebih," kata Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional Dwiana Puspita Sari di Jember, Selasa.

Target pengadaan beras atau gabah yang dipatok Bulog tahun 2017 di Kabupaten Jember sebesar 74.000 ton, namun pihak Kementerian Pertanian menargetkan Bulog Jember dapat menyerap gabah atau beras sebesar 76.000 ton setara beras.

"Berdasarkan data kami tercatat serapan beras hingga 27 Agustus 2017 sebanyak 83.900 ton, namun hingga kini petugas masih terus melakukan penyerapan di tingkat petani yang sedang panen dan sebagian besar mereka menjual dalam bentuk beras, bukan gabah," tuturnya.

Meskipun sudah tercapai 100 persen, lanjut dia, petugas tetap melakukan pembelian langsung ke petani melalui satuan kerja yang ada dan melakukan pelayanan dengan membuka pembelian gabah atau beras di Kantor Bulog Jember.

"Kami juga melakukan sinergi dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Komando Distrik Militer (Kodim) dalam melaksanakan serapan gabah, sehingga realisasi serapan bisa mencapai 100 persen lebih pada Agustus 2017," katanya.

Selain turun langsung ke petani, lanjut dia, Bulog Jember juga menjalin kemitraan dengan 26 mitra untuk menyerap gabah dan beras petani dengan mitra yang aktif itu berasal dari gabungan kelompok tani, koperasi unit desa (KUD), dan Commanditaire Vennootschap (CV).

"Alhamdulillah capaian serapan gabah tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pada periode yang sama, bahkan serapan gabah atau beras Bulog Jember tahun ini merupakan tertinggi di Indonesia dan mendapat apresiasi dari semua pihak," ujarnya.

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten lumbung pangan di Jawa Timur, sehingga setiap tahun produksi padi di wilayah setempat selalu "surplus" dan dikirim ke berbagai daerah yang kekurangan beras.

"Setiap tahun kami mendapat instruksi dari Bulog pusat untuk mengirimkan beras ke daerah-daerah yang kekurangan pangan, terutama di luar Pulau Jawa karena stok beras di gudang Bulog Jember melimpah," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017