Bondowoso (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso, Jawa Timur, mulai menyosialisasikan kenaikan harga pembelian gabah petani maupun beras medium di penggilingan sebesar 10 persen dari harga sebelumnya.

"Pemerintah menetapkan menaikkan harga pembelian gabah dan beras sebesar 10 persen sejak 7 Agustus 2017. Dan saat ini petugas dari Bulog juga mulai berkeliling menyosialisasikan kepada petani dan pemilik penggilingan padi," ujar Kepala Sub-Divre Bulog Bondowoso, Adhekan di Bondowoso, Selasa.

Ia menyebutkan, Bulog akan membeli gabah kering giling (GKG) atau gabah yang sudah benar-benar kering dan dapat disimpan dengan waktu tertentu dan siap digiling menjadi beras Rp5.115 per kilogram dari harga sebelumnya Rp4.650 per kilogram atau naik Rp465 per kilogram.

Sedangkan harga beras di penggilingan ataupun mitra kerja sama Bulog, katanya, juga naik 10 persen yakni beras medium dibeli Rp8.030 per kilogram dari harga sebelumnya Rp7.300 per kilogram atau naik Rp730 per kilogram.

"Perlu diketahui, kenaikan harga 10 persen ini hanya untuk pembelian beras medium dan gabah kering giling atau GKG, sedangkan gabah kering panen (GKP) atau gabah yang baru panen di sawah (gabah basah) masih tetap sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) Rp3.700 per kilogram," ucapnya.

Menurut Adhekan, kebijakan kenaikan harga pembelian beras dan gabah kering giling sebesar 10 persen itu selain bertujuan fleksibilitas pembelian gabah petani, juga guna mendukung penyerapan gabah/beras Bulog tahun ini.

"Harapan kami dengan adanya kenaikan harga pembelian gabah kering giling dan beras, petani padi maupun pemilik penggilingan padi di Bondowoso dapat menjual gabah/beras mereka kepada kami (Bulog)," tuturnya.

Data diperoleh, serapan gabah/beras Bulog Bondowoso hingga pertengahan Agustus 2017 baru mencapai sekitar 13.300 ton gabah setara beras, dari target tahun ini sebesar 76 ribu ton. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017