Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak masyarakat berperan untuk mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi seiring adanya keinginan "United States Agency for International Development" (USAID) yang memiliki langkah sama.

"Karena ada keinginan USAID juga maka Pemprov Jatim akan memberikan dukungan penuh," ujarnya usai menerima rombongan USAID di kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Senin.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, memberikan contoh kecil tentang perubahan iklim, seperti saat kondisi Sungai Brantas yang mengalami penurunan volume air setiap tahunnya karena semakin berkurangnya sumber mata air di sekitarnya.

"Dulu ada 218 mata air di sekitar Sungai Brantas, tapi sekarang menjadi 110 mata air. Tentu saja diakui atau tidak hal tersebut merupakan bagian dari efek perubahan iklim," ucapnya.

Menurut dia, hal tersebut menjadi perhatian serius karena Sungai Brantas mengairi sekitar 300 ribu hektare sawah dari hulu sampai hilir atau tidak kurang separoh masyarakat Jatim memanfaatkan Sungai Brantas.

"Berbagai sektor juga memerlukan Sungai Brantas seperti pertanian, bandara, pelabuhan dan keperluan industri," ucap orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.

​Karena itulah, kata dia, pihaknya mengajak kerja sama dengan USAID yang selama ini telah bermitra dengan instansi  pemerintah, swasta, LSM, kelompok masyarakat lainnya mengantisipasi dan mengelola risiko bencana dan iklim.

USAID, kata dia, memiliki program yang dinamakan Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan (APIK) dengan menggunakan pendekatan bentang lahan.

Selain itu, lanjut dia,  program ini menggunakan pendekatan bentang lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan menetapkan DAS Brantas sebagai area kerja di Jatim.

"APIK bekerja secara langsung bersama masyarakat dan sektor swasta untuk proaktif mengelola risiko bencana yang berhubungan dengan iklim," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017