Bojonegoro (Antara Jatim) - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta berencana memasang "banner" di 19 "geosite" di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai persiapan mendapatkan sertifikat cagar alam geologi dan "Petroleum geopark" Bojonegoro tingkat nasional.

Peneliti UPNV Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan, di Yogyakarta yang dihubungi Antara dari Bojonegoro, Jumat, menjelaskan Tim UPNV dengan pemerintah kabupaten (pemkab) dan jajaran Perhutani, sebelum memasang banner tanda geosite akan melakukan sosialisasi terkait pemasangan banner geosite.

Sosialisasi, lanjut dia, juga akan mengundang kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing desa lokasi "geosite", yang akan menangani untuk pengembangan pariwisata.

"Sosialisasi rencananya akan kami gelar pekan kedua September," katanya menjelaskan.

Saat ini, lanjut dia, Tim UPNV mulai mengerjakan pembuatan 19 banner masing-masing berukuran 84,1 X118,9 meter yang berisi penjelasan 19 titik geosite cagar alam geologi dan petroleum geopark.

"Pemasangan banner di setiap geosite juga sebagai bukti kerja sama UPNY, Dikti, Pemkab Bojonegoro, Perhutani dan Badan Geologi," katanya menjelaskan.

Di lokasi geosite itu, lanjut dia, juga akan disertai sejarah geologi dan pokdarwis bisa menambah dengan memasang tulisan legenda yang berkembang di masyarakat terkait keberadaan lokasi geosite.

Ia mencontohkan keberadaan Gunung Watu di Kecamatan Krondonan merupakan kejadian alam akibat ledakan perut bumi  berkisar 5-6 juta tahun lalu yang mengangkat batuan tua yang ada di perut bumi ke atas permukaan.

"Gunung Watu yang ada itu merupakan campuran batu tua dan muda," katanya menjelaskan.

Ia menyebutkan  geosite yang masuk cagar alam geologi dan "petroleum geopark yaitu "petroleum geoheritage" Wonocolo di Kecamatan Kedewan, geosite "antiklin" Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan dan geosite Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Selain itu, lanjut dia, geosite Kedungmaor, di Kecamatan Temayang, geosite Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, geosite gigi hiu, dan geosite undak Bengawan Solo.

Lainnya geosite Gunung Watu, Watu Gandul, Selo Gajah dan Banyu Kuning, semuanya di Kecamatan Gondang, sedangkan yang masuk "geopark" yaitu Sendang Gong di Desa Gunung Sari, Kecamatan Baureno, Gunung Pegat, Gua Soka, dan makam orang Kalang.

"Keberadaan geosite cagar alam geologi akan mendukung geopark," ucapnya menegaskan.

Ia menambahkan sertifikat cagar alam geologi dikeluarkan Menteri ESDM, sedangkan Petroleum Geopark Bojonegoro tingkat Nasional dikeluarkan oleh Komite Geopark Indonesia.

"Target kami dua sertifikat itu bisa diperoleh Bojonegoro tahun ini," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017