Surabaya (Antara Jatim) - Lima mahasiswa program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat inovasi pembuluh darah buatan (sintetis) biodegradable untuk kasus atherosklerosis.
"Pembuluh darah buatan itu adalah implant yang dibutuhkan dalam penanganan kasus atherosklerosis," kata Ketua inovasi Iffa Aulia Fiqrianti di Surabaya, Jumat.
Iffa menjelaskan, penyumbatan pembuluh darah pada pasien atherosklerosis dapat mengakibatkan bermacam penyakit, diantaranya stroke, angina, dan penyakit jantung koroner.
Menurut data dari World Health Organization (WHO) penyakit pembuluh darah dan jantung merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua di dunia, yaitu mencapai 46 persen dari 38 angka kematian. Sedangkan di Indonesia, menyebabkan 37 persen dari total kematian penyakit tak menular.
Kemudian tiga juta kasus operasi vascular bypass menggunakan graft pembuluh darah dilaksanakan setiap tahun untuk mengatasi atherosclerosis. Iffa mengatakan, graft dari donor dan hewan mulai ditinggalkan karena dapat mengakibatkan reaksi penolakan oleh tubuh pasien, sedangkan graft dari tubuh pasien sendiri memiliki masalah kualitas karena pasien telah mengalami penyakit pembuluh darah.
"Graft sintetis komersial itu dibuat dari Dacron, sehingga rentan mengalami kalsifikasi. Oleh karena itu dibutuhkan graft buatan (sintetis) yang aman bagi tubuh pasien," kata Iffa Aulia Fiqrianti.
Atas dasar itu, dirinya bersama empat rekannya yaitu Claudia Yolanda Savira, Muhammad Abdul Manaf, Fitria Renata Bella, dan Nadia Rifqi Cahyani, mereka mencoba membuat pembuluh buatan berbahan dasar poly L. lactic acid (PLLA), kitosan, dan kolagen. Kemudian disusun dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKMPE).
Proposal berjudul "Studi In Vivo Vascular Graft Hollow Fiber PLLA Coating Kitosan-Kolagen Solusi Penyakit Kardiovaskular Akibat Atherosklerosis" dan lolos Dikti dan memperoleh dana hibah penelitian dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.
"Kami mencoba membuat pembuluh darah dari poly L. lactic acid (PLLA), kitosan dan kolagen. PLLA ini aman bagi tubuh, karena akan terurai menjadi asam laktat yang dapat diserap tubuh. Kombinasi kitosan dan kolagen dapat membantu perlekatan sel, sehingga ke depannya ketika graft terurai dan akan tergantikan oleh sel tubuh pasien sendiri," kata Iffa.
Hal itu, menurutnya berbeda dengan graft sintetis komersil dari Dacron yang sulit terurai dan dianggap sebagai "benda asing" oleh tubuh pasien. Karakteristik diharapkannya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien operasi vascular bypass.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pembuluh darah buatan itu adalah implant yang dibutuhkan dalam penanganan kasus atherosklerosis," kata Ketua inovasi Iffa Aulia Fiqrianti di Surabaya, Jumat.
Iffa menjelaskan, penyumbatan pembuluh darah pada pasien atherosklerosis dapat mengakibatkan bermacam penyakit, diantaranya stroke, angina, dan penyakit jantung koroner.
Menurut data dari World Health Organization (WHO) penyakit pembuluh darah dan jantung merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua di dunia, yaitu mencapai 46 persen dari 38 angka kematian. Sedangkan di Indonesia, menyebabkan 37 persen dari total kematian penyakit tak menular.
Kemudian tiga juta kasus operasi vascular bypass menggunakan graft pembuluh darah dilaksanakan setiap tahun untuk mengatasi atherosclerosis. Iffa mengatakan, graft dari donor dan hewan mulai ditinggalkan karena dapat mengakibatkan reaksi penolakan oleh tubuh pasien, sedangkan graft dari tubuh pasien sendiri memiliki masalah kualitas karena pasien telah mengalami penyakit pembuluh darah.
"Graft sintetis komersial itu dibuat dari Dacron, sehingga rentan mengalami kalsifikasi. Oleh karena itu dibutuhkan graft buatan (sintetis) yang aman bagi tubuh pasien," kata Iffa Aulia Fiqrianti.
Atas dasar itu, dirinya bersama empat rekannya yaitu Claudia Yolanda Savira, Muhammad Abdul Manaf, Fitria Renata Bella, dan Nadia Rifqi Cahyani, mereka mencoba membuat pembuluh buatan berbahan dasar poly L. lactic acid (PLLA), kitosan, dan kolagen. Kemudian disusun dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKMPE).
Proposal berjudul "Studi In Vivo Vascular Graft Hollow Fiber PLLA Coating Kitosan-Kolagen Solusi Penyakit Kardiovaskular Akibat Atherosklerosis" dan lolos Dikti dan memperoleh dana hibah penelitian dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.
"Kami mencoba membuat pembuluh darah dari poly L. lactic acid (PLLA), kitosan dan kolagen. PLLA ini aman bagi tubuh, karena akan terurai menjadi asam laktat yang dapat diserap tubuh. Kombinasi kitosan dan kolagen dapat membantu perlekatan sel, sehingga ke depannya ketika graft terurai dan akan tergantikan oleh sel tubuh pasien sendiri," kata Iffa.
Hal itu, menurutnya berbeda dengan graft sintetis komersil dari Dacron yang sulit terurai dan dianggap sebagai "benda asing" oleh tubuh pasien. Karakteristik diharapkannya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien operasi vascular bypass.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017