Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa Bioteknologi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) Ricky Nugraha Gunawan membuat yogurt dari bahan dasar temulawak yang berkhasiat untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak-anak.
Ditemui di kampus setempat, Rabu, Ricky mengatakan alasan memilih temulawak sebagai bahan membuat yoghurt adalah karena merupakan temulawak tumbuhan obat Indonesia yang kaya akan manfaat. Dia mengklaim olahan yogurt temulawak ini merupakan yang pertama di Surabaya.
"Pada umumnya, anak-anak mengalami susah makan, sehingga orang tua bisa memilih alternatif yogurt temulawak bagi anak-anaknya. Karena rasanya enak dan manfaat dari temulawak tetap ada. Selain itu dengan warna dan rasa yang menarik, yogurt temulawak ini bisa diminati oleh anak-anak," kata Ricky.
Ricky menjelaskan, proses pembuatan yogurt temulawak cukup mudah. Pertama temulawak yang sudah dicuci bersih dan dikupas kemudian dipotong-potong. Rebus air hingga mendidih, kemudian masukkan temulawak yang sudah dipotong-potong kedalamnya, perbandingan temulawak dan air adalah tujuh banding 10.
"Rebus selama lima sampai 10 menit hingga air rebusan temulawak menjadi warna kuning pekat, air temulawak dipisahkan dengan potongan temulawaknya. Air temulawak kemudian dicampur dengan susu skim sebanyak 20 persen dan gula sebanyak lima persen," ujarnya.
Berikutnya susu temulawak dipasteurisasi atau disterilisasi selama 15 menit pada suhu 80 derajat celcius. Selanjutnya susu temulawak didinginkan kemudian dicampurkan dengan starter yaitu bakteri Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophilus yang sudah dicampurkan ke dalam susu. Langkah terakhir adalah diinkubasi selama 20 jam pada suhu 37 derajat celcius.
Dosen pembimbing Rickym, Dr Dra Tjandra Pantjajani mengatakan yoghurt temulawak buatan Ricky mempunyai banyak manfaat selain menambah nafsu makan.
"Inovasi yogurt temulawak ini memiliki manfaat ekstra, karena khasiat temulawak seperti menambah nafsu makan, mengatasi gangguan hati dan pencernaan jika dikonsumsi secara rutin ditambah dengan manfaat yogurt yaitu menambah bakteri baik dalam usus," kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Ditemui di kampus setempat, Rabu, Ricky mengatakan alasan memilih temulawak sebagai bahan membuat yoghurt adalah karena merupakan temulawak tumbuhan obat Indonesia yang kaya akan manfaat. Dia mengklaim olahan yogurt temulawak ini merupakan yang pertama di Surabaya.
"Pada umumnya, anak-anak mengalami susah makan, sehingga orang tua bisa memilih alternatif yogurt temulawak bagi anak-anaknya. Karena rasanya enak dan manfaat dari temulawak tetap ada. Selain itu dengan warna dan rasa yang menarik, yogurt temulawak ini bisa diminati oleh anak-anak," kata Ricky.
Ricky menjelaskan, proses pembuatan yogurt temulawak cukup mudah. Pertama temulawak yang sudah dicuci bersih dan dikupas kemudian dipotong-potong. Rebus air hingga mendidih, kemudian masukkan temulawak yang sudah dipotong-potong kedalamnya, perbandingan temulawak dan air adalah tujuh banding 10.
"Rebus selama lima sampai 10 menit hingga air rebusan temulawak menjadi warna kuning pekat, air temulawak dipisahkan dengan potongan temulawaknya. Air temulawak kemudian dicampur dengan susu skim sebanyak 20 persen dan gula sebanyak lima persen," ujarnya.
Berikutnya susu temulawak dipasteurisasi atau disterilisasi selama 15 menit pada suhu 80 derajat celcius. Selanjutnya susu temulawak didinginkan kemudian dicampurkan dengan starter yaitu bakteri Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophilus yang sudah dicampurkan ke dalam susu. Langkah terakhir adalah diinkubasi selama 20 jam pada suhu 37 derajat celcius.
Dosen pembimbing Rickym, Dr Dra Tjandra Pantjajani mengatakan yoghurt temulawak buatan Ricky mempunyai banyak manfaat selain menambah nafsu makan.
"Inovasi yogurt temulawak ini memiliki manfaat ekstra, karena khasiat temulawak seperti menambah nafsu makan, mengatasi gangguan hati dan pencernaan jika dikonsumsi secara rutin ditambah dengan manfaat yogurt yaitu menambah bakteri baik dalam usus," kata dia.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017