Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mendalami unsur kekerasan oleh pelaku penjambretan di Kecamatan Pakal, Surabaya, yang menyebabkan dua orang korbannya terluka parah, dan salah satunya harus diamputasi kakinya.
     
"Hari ini kami tangkap seorang pelaku berinisial Inu, warga Kecamatan Pakal, Surabaya. Dia kami tangkap tak jauh dari rumahnya," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di Surabaya, Selasa.
     
Pemuda berusia 19 tahun yang lengan kirinya penuh tato itu ditembak kakinya karena berupaya melarikan diri saat hendak ditangkap.
     
"Tinggal satu orang pelaku lagi yang saat ini sedang kami kejar. Saya sarankan untuk segera menyerahkan diri karena pengejaran petugas sudah sangat dekat," ucap Iqbal.
     
Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya ini mengultimatum agar rekan Inu yang saat ini sedang dalam pengejeran agar menyerahkan diri dalam waktu 1 x 24 jam.
     
"Kalau tidak, kami tak segan akan melakukan tindakan tegas. Kami sudah kantongi identitasnya dan mengetahui tempat-tempat persembunyiannya," ujarnya, menegaskan.
     
Iqbal menyebut  Inu yang telah terlebih dulu ditangkap, dalam kejadian pada tanggal 19 Juli lalu, bertindak sebagai eksekutor penjambretan.
     
Korbannya adalah dua gadis saudara kembar, Indriana dan Indriani, usia 21 tahun, warga Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang saat itu berboncengan melintas di Jalan Babat Jerawat, Pakal, Surabaya, dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara pernikahan keluarganya di Benowo, Surabaya. 
     
"Telepon seluler korban yang diletakkan di bawah kemudi diijambret oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor berboncengan," ucap Iqbal.
     
Spontan korban melakukan pengejaran. Menurut informasi yang dihimpun polisi, salah seorang pelaku kemudian menendang sepeda motor korban saat posisi kendaraan sedang berdempetan. 
     
Nahas bagi gadis kembar identik yang keduanya bekerja di pabrik kayu di kawasan Menganti, Gresik, ini, karena pada saat jatuh terlempar dari kendaraannya langsung disambut oleh Mobil Honda Brio yang sedang melaju kencang dari arah berlawanan.
     
"Kedua korban terluka parah, bahkan salah satunya harus diamputasi kakinya oleh Tim Dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya," ujarnya.  
     
Polisi, lanjut Iqbal, saat ini sedang mendalami unsur kekerasan yang dilakukan oleh pelaku. "Pelaku Inu bilang jatuhnya korban karena posisi kendaraan saling bersenggolan saat berdempetan. Tapi kami tidak mempercayainya karena keterangannya selalu berubah-ubah. Makanya akan kami terus dalami unsur kekerasannya ini," ucapnya. (*)  
Video oleh: Hanif Nasrullah
       

Pewarta: Hanif N

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017