Tulungagung (Antara Jatim) - Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan telah "mengantongi" dua nama bakal calon bupati yang akan mendaftar melalui partai tersebut untuk maju bursa pemilihan kepala daerah setempat pada 2018.
    
"Pendaftaran mulai dibuka besok (Jumat, 21/7) hingga 31 Juli. Namun sebelumnya ini sudah ada yang 'indent' (mendaftar) istilahnya, satu Bapak Alfa Isnaini, Ketua Umum GP Ansor pusat yang akan mendaftar pertama begitu pendaftaran dibuka, dan kedua Bapak Margiono, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)," kata Ketua DPD Partai Golkar Asmungi dikonfirmasi usai konsolidasi internal partai di Tulungagung, Kamis.
    
Selain dua nama tersebut, Asmungi memperkirakan masih ada beberapa kandidat lain yang diperkirakan mengambil formulir pendaftaran di DPD Partai Golkar Tulungagung.
    
Asmungi mengatakan DPD Partai Golkar membebaskan seluruh warga dan tokoh Tulungagung maupun tokoh nasional yang berkomitmen membangun Tulungagung untuk maju bursa pilkada setempat melalui partainya.
    
Namun tak hanya bermodalkan ambisi semata, Asmungi menegaskan bahwa bacabup yang mereka jaring harus memiliki kualitas, elektabilitas tinggi serta memiliki kemampuan kapital dalam bertarung dalam bursa Pilkada Tulungagung 2018.
    
"Yang jelas calon yang diusung Partai Golkar harus "mau, payu dan mampu" (komitmen, laku, dan memiliki modal) untuk bersaing dalam pilkada nanti," ujarnya.
    
DPD Partai Golkar Tulungagung sendiri sejauh ini telah melakukan serangkaian proses internal untuk mempersiapkan organisasi politik mereka menghadapi perhelatan Pilkada 2018.
    
Salah satu yang sudah mereka lakukan adalah melakukan sosialisasi dan konsolidasi internal jajaran pengurus DPD Partai Golkar Tulungagung, mulai dari tingkat pengurus desa (PD), pengurus tingkat kecamatan (PK), hingga tingkat kabupaten (DPD).
    
"Barusan kami konsolidasi internal dengan seluruh pengurus mulai PD, PK hingga DPD untuk menyampaikan bahwa dalam perhelatan Pilkada 2018 ini, karena Partai Golkar tidak bisa megusung calon sendiri, maka kami akan berkoalisi dengan partai lain," katanya.
    
Hasil konsolidasi dan penjajakan awal, kata Asmungi, disepakati untuk membentuk koalisi dengan sedikitnya dua parpol lain di luar PDIP, sehingga total tercapai 10 kursi dalam struktr keanggotaan DPRD sebagai syarat minimal mengusung pasangan calon bupati/wakil bupati sebagaimana diatur dalam Undang-undang pilkada.
    
"Alhamdulillah sudah ada pembicaraan yang mengerucut dengan dua parpol sehingga tercapai syarat minimal kursi, bahkan koalisi dalam prosesnya berkembang menjadi delapan parpol dan mungkin masih akan bertambah,"ujarnya.
    
Selain Partai Golkar, partai lain yang sudah membuka pendaftaran bakal calon bupati masing-masing adalah PDIP, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017