Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat politik dari Lembaga Survei Regional (LeSuRe) Mufti Mubarok menilai wacana adanya calon alternatif di Pilkada Jatim 2018, Zainudin Amali dan Fandi Utomo (Za-Fu) tak mempengaruhi peta politik di provinsi setempat.

"Meski nama keduanya muncul, tapi tidak  terlalu mempengaruhi perkembangan politik di Jatim," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, nama ketua dan wakil ketua Komisi II DPR RI yang dimunculkan sebagai pasangan calon alternatif tersebut masih kalah dibandingkan nama-nama kandidat lain yang sudah "running".

Bahkan, sejumlah nama kini mulai bermunculan dan sejumlah kandidat memberanikan diri daftar sebagai bakal calon Gubernur sekaligus ikut penjaringan di beberapa partai politik, antara lain Nurwiyatno, Nurhayati Assegaf, hingga La Nyalla Mattalitti.

"Nama-nama kandidat yang sudah daftar di sejumlah partai semakin memberikan banyak pilihan," ucap dosen STIE Perbanas tersebut.

Sementara itu, munculnya nama Za-Fu sempat membuat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo mempersilakan keduanya mendaftar sebagai pasangan bakal calon Gubernur Jatim melalui partainya.

"Silakan keduanya mendaftar ke Partai Demokrat Jatim sebelum ditutup pada 31 Juli 2017," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Jika keduanya mendaftar di Partai Demokrat, kata dia, maka partai secara internal akan membahasnya di tingkat majelis tinggi Dewan Pimpinan Pusat. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017