Surabaya, (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya memburu pelaku tindak kejahatan yang biasa merencanakan aksinya sambil bermabukmabukan di Kafe Heaven, Jalan Tidar, Surabaya, Jawa Timur.
     
"Kami mendapat informasi Kafe Heaven merupakan tempat berkumpulnya muda-mudi. Banyak di antara mereka kemudian merencanakan dan melakukan tindak kriminal terhadap warga Kota Surabaya," ujar Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Bayu Indra Wiguno kepada wartawan di Surabaya, Minggu. 
     
Karenanya Tim Antibandit Satreskrim Polrestabes Surabaya dikerahkan untuk merazia setiap pengunjung di Kafe Heaven.
     
"Salah satunya razia di Kafe Heaven kami gelar pada Minggu dini hari tadi," katanya.
     
Dia mengatakan dalam razia tersebut petugas memeriksa kartu identitas (KTP), surat-surat kendaraan, serta kemungkinan pengunjung yang membawa senjata tajam ataupun bahan peledak, serta narkoba.
     
"Dalam razia dini hari tadi kami temukan sebanyak 21 kendaraan sepeda motor milik para pengunjung Kafe Heaven yang tidak dilengkapi surat-surat," ujarnya.
     
21 kendaraan tanpa surat-surat tersebut kemudian diamankan ke Polrestabes Surabaya untuk dilakukan pendataan, serta ditelusuri asal usul kepemilikannya. 
     
"Juga terhadap para pengunjung yang membawa 21 kendaraan tersebut kami lakukan pendataan. Kami lakukan verifikasi terhadap kendaraan maupun pemiliknya. Kalau diketahui sebagai hasil tindak kejahatan akan kami proses secara hukum lebih lanjut," katanya.
     
Akhir pekan kemarin, Polrestabes Surabaya merilis tangkapan pelaku begal berinisial AM, warga Camplong, Sampang, Madura, Jawa Timur, yang dikenal sadis dalam setiap menjalankan aksinya.
     
Pemuda berusia 30 tahun yang tinggal di Jalan Bulaksari IX Surabaya itu disebut sebagai salah satu komplotan yang beranggotakan 10 orang pelaku begal yang biasa merencanakan tindak kejahatan setelah bermabukmabukan di Kafe Heaven.
     
Selain AM, dua orang lainnya dari keseluruhan 10 anggota komplotan begal yang kerap berkumpul di Kafe Heaven ini juga telah ditangkap terlebih dahulu, yaitu masing-masing berinisial AR dan CA.
     
"Tinggal tujuh orang pelaku dalam komplotan ini yang hingga kini masih terus kami buru," ucap Bayu. 
     
Komplotan begal ini dinilai berbahaya karena setiap kali menyasar korbannya selalu bekerja berkelompok dengan saling berbagi peran. Mulai dari membuntuti korban hingga ke tempat sepi, lalu mengancamnya dengan senjata tajam, serta seringkali memukulinya jika korban melakukan perlawanan, setelah itu merampas sepeda motor atau barang-barang berharga milik korban. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017