Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berpesan kepada kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) ikut menjaga kondusivitas di wilayah setempat yang selama ini terkendali.

"Peran semua pihak, termasuk AMM sangat dibutuhkan untuk menjaga Jatim tetap aman, nyaman dan tertib," ujarnya di sela menghadiri halalbihalal AMM di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, untuk menjaga kondusivitas Jatim diperlukan beberapa langkah, antara lain mempererat tali silaturahim dan menghadirkan komunikasi yang baik, santun, mau menerima perbedaan, memahami pilihan-pilihan beserta alasannya, sekaligus rela mengubah diri demi kepentingan masyarakat.

"Hal ini menjadi sangat penting agar tidak mudah timbul konflik dan perpecahan di antara kita," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Di Jatim, kata dia, saat ini situasai keamanannya terkendali dan terimbas pada pertumbuhan ekonominya yang sudah di atas rata-rata nasional sehingga perlu difokuskan untuk mereduksi tingkat kesenjangan dengan cara membuka koridor ekonomi baru.

Salah satunya, lanjut dia, dengan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, aksesibilitas pendidikan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan bersifat preventif.

Tak hanya itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengatakan bahwa birokrasi atau pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan pelayanan maksimal, memberikan jaminan perlindungan, keamanan sosial dan perbaikan kelayakan hidup keluarga.

"Dengan hampir 40 juta penduduk maka Jatim menjadi barometer nasional sehingga sangat dibutuhkan kehati-hatian dalam mengelola potensi besar ini, karena jika tidak maka ada risiko besar yang dihadapi," katanya.

Di sisi lain, salah seorang Ketua PBNU itu juga mengapresiasi peran organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah dalam pembangunan di Jatim, seperti pengembangan amal usaha bidang pendidikan, kesehatan, panti sosial dan ekonomi yang terbukti menjangkau umat sampai tingkat paling bawah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017