Blitar (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, intensif latihan bela diri, sebagai upaya menjaga diri serta melindungi masyarakat dari berbagai kejahatan.
    
 "Kami maksimalkan keterampilan anggota baik dengan  tangan kosong ataupun dengan senjata tajam," kata Kapolresta Blitar AKBP Heru Agung Nugroho di Blitar, Selasa.
     
Ia mengatakan, latihan ini sekaligus semakin meningkatkan kemampuan anggota, termasuk memanfaatkan semua perlengkapan ataupun senjata tajam.
     
Terlebih lagi, dalam kurun waktu akhir-akhir ini terjadi beragam teror termasuk menimpa anggota polisi. Kejadian itu misalnya penyerangan anggota Polda Sumatera Utara serta anggota Brimob beberapa waktu lalu.
     
Salah satu senjata yang digunakan untuk latihan adalah sangkur. Hal ini disebabkan dari kejadian penyerangan polisi, teroris ternyata tidak hanya menggunakan bom untuk melukai orang lain, tapi juga senjata tajam. 
     
Kapolresta juga memberikan pemahaman terkait dengan teroris serta model penyerangan yang dilakukan mereka. Hal itu dilakukan guna memberikan pemahaman lebih pada anggota serta sebagai upaya menjaga diri dan masyarakat dari kejahatan mereka. 
     
Selain semakin intensif mengadakan latihan bela diri, Polresta Blitar juga memperketat pengamanan. Setiap warga yang datang ke Mapolresta Blitar diperiksa identitasnya serta memastikan tujuan datang ke kantor polisi.
     
Selain identitas diri, kendaraan yang mereka bawa juga tak luput dari pemeriksaan. Begitu juga dengan barang pribadi, seperti tas ataupun jaket.
     
Polresta Blitar pun juga menempatkan personel bersenjata lengkap di depan Mapolresta Blitar. Mereka bertugas bergantian sebagai bentuk pengamanan. 

Sementara itu, latihan bela diri itu diikuti oleh anggota Polresta Blitar. Beragam latihan fisik itu juga dipandu oleh anggota yang bertugas memimpin dan diikuti anggota. Kegiatan tersebut dilakukan di halaman area Mapolresta Blitar tersebut. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017