Surabaya (Antara Jatim) - Arus balik Lebaran kini sudah sangat terasa. Bahkan, pada Kamis (29/6) arus balik Lebaran sempat sangat tinggi karena sebagian masyarakat esok harinya harus sudah mulai masuk kerja. ANTARA yang menyusuri jalur arus balik Klaten - Surabaya menuangkannya dalam sebuah catatan perjalanan balik Lebaran 2017.
ANTARA mengawali perjalanan dari Klaten sekira pukul 05.30 WIB selanjutnya menyusuri Kartosuro- Kota Solo - Karanganyar- Sragen - Ngawi- Caruban- Saradan- Bagor- Nganjuk- Kertosono - Tol Fungsional Kertosono hingga Surabaya. Rute arus balik Yogyakarta - Klaten- hingga Surabaya merupakan rute yang banyak dimanfaatkan masyarakat di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Perjalanan pagi sangat lancar. Belum banyak kendaraan melintas di jalur Yogyakarta-Klaten-Solo. Baru menjelang masuk Kota Solo, arus kendaraan mulai meningkat. Maklum, Solo merupakan daerah persimpangan untuk menunju ke berbagai daerah baik ke barat maupun ke timur. Solo merupakan persimpangan dari dan ke Semarang serta dari dan ke Yogyakarta.
Meski volume mulai meningkat, namun arus masuk Kota Solo sangat lancar, karena ada sejumlah jalur alternatif yang dapat ditempuh, yakni mengikuti jalur bus atau lurus menyusuri Jalan Slamet Riyadi yang membelah kota tersebut.
Meninggalkan Kota Solo selanjutnya merayap di kawasan Kota Sragen. Volume arus balik semakin terasa. Apalagi, mulai jalur ini arus balik pengguna sepeda motor terlihat bergerombol-gerombol. Volume arus balik pengguna sepeda motor dan kendaraan roda empat sama-sama banyak, namun perjalanan tetap lancar. Sebagian lampu lalu lintas, hanya terlihat kedap kedip berwarna kuning. Artinya, mengingatkan pengguna jalan harus berhati-hati, bukan meminta berhenti saat warna merah atau jalan ketika warna hijau.
Memasuki kawasan Caruban, kawasan yang dicemaskan pengguna jalan karena ancaman kemacetan, masyarakat sempat dihentikan palang pintu kereta api, karena ada kereta api mau lewat. Kendati demikian, antrean tidak terlalu panjang. Begitu pintu dibuka maka para pengguna jalan saling berebut untuk jalan lebih dulu.
Hal yang sama juga terjadi di palang pintu perlintasan sebidang kereta api di kawasan Saradan. Antrean juga tidak teralu panjang seperti dikhawatirkan masyarakat yang melakukan perjalanan balik. Arus lalu lintas lancar.
Kelancaranan jalur Ngawi-Caruban-Saradan- Wilangan dirasakan sebagai anugrah karena hari-hari sebelumnya jalur tersebut merupakan jalur yang memberikan teror bagi pemudik, karena padat merambat bahkan cenderung macet.
Lepas dari jalur tersebut, perjalanan dari kawasan Wilangan hingga Kertosono yang keduanya merupakan daerah di Kabupaten Nganjuk, berjalan lancar. Tidak terlihat kepadatan, antrean panjang di daerah ini. Bahkan, ketika sampai di Kertosono sudah banyak petunjuk bagi masyarakat yang akan menggunakan jalur alternatif Kertosono-Surabaya via tol.
Dari Kertosono belok ke kiri sebelum masuk ke ruas jalan tol. Memang kondisi jalan tol belum sempurna karena sebagian masih terdapat jalan bergelombang, berpasir dan berkerikil, serta tinggi permukaan yang tidak sama, namun sangat membantu masyarakat memperoleh alternatif jalan untuk bisa segera sampai di Surabaya. Dari tol di Kertosono bisa keluar Krian, Gresik atau Waru. Menyusuri jalan tol sepanjang itu pengguna dikenakan tarif dua kali yakni Rp11 ribu dan Rp19.500.
Arus balik dari Klaten hingga Surabaya yang biasanya harus ditempuh dalam waktu minimal 8 jam, dengan kondisi arus kendaraan yang lancar serta ditambah fasilitas jalan tol bisa berkisar 6-7 jam. Perjalanan masuk Kota Surabaya sekitar pukul 12.00 WIB.
Arus kendaraan bermotor dari masyarakat yang akan balik ke Surabaya pada Jumat (30/6) ini diperkirakan belum tinggi, karena puncak arus balik Lebaran diperkirakan akan terjadi pada Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7). Mudah-mudahan meski diprediksi mencapai puncak dan volume kendaraan meningkat, arus balik tetap lancar. Masyarakat sampai di tempat tujuan dengan aman dan nyaman. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017