Surabaya (Antara Jatim) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat membuat teroboson-terobosan baru untuk memangkas kenaikan harga sembako yang tidak terkendali setiap menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
     
"Kenaikan harga sembako yang terus berulang setiap tahun di bulan Ramadhan dan Lebaran itu persoalan klasik," kata Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, tentunya perlu ada perbaikan yang harus dilakukan Tim Ketahanan Pangan Surabaya yang terdiri dari Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan Pemkot Surabaya untuk mengatasi persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut.  

Perbaikan tersebut, lanjut dia, dapat berupa jalinan kerja sama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok, misalnya kerja sama dengan Probolinggo sebagai penghasil cabe dan bawang merah.

"Bentuk kerja samanya harus dibicarakan, kira-kira apa yang menguntungkan atau yang bisa ditopang oleh daerah penghasil kepada Surabaya, begitu sebaliknya," katanya.

Sehingga, lanjut dia, jika ada bawang putih dengan harga mahal di Surabaya, maka hal itu bisa segera diatasi dengan cara meminta daerah penghasil mendatangkan bawang putih ke Surabaya untuk dilakukan operasi pasar.

"Ini untuk mengantisipasi agar harga kebutuhan pokok tetap stabil khususnya menjelang Lebaran," ujarnya.   
Selain itu, lanjut dia, kerja sama tersebut juga untuk memangkas jalur distribusi antara produsen pada konsumen. Hal ini dikarenakan mahalnya harga kebutuhan pokok yang harus dibayar konsumen jauh dari harga jual langsung dari produsen.

"Kami berharap usulan dari dewan ini menjadi perhatian dari tim pangan Pemkot Surabaya," katanya. 

Selain itu, Mazlan juga memberi apresiasi pada Tim Ketahanan Pangan yang bertugas memantau stabilisasi harga kebutuhan pokok tersebut dinilai sudah efektif. Meski masih ditemukan kenaikan harga tidak terkendali pada bawang putih. Namun stabilitas harga kebutuhan lainnya cenderung stabil. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017