Banyuwangi (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Banyuwangi bersama Dinas Perhubungan setempat melakukan tes urine terhadap para sopir bus untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Kegiatan tes urine sopir bus dan uji petik kendaraan antar kota antar propinsi (AKAP) dan antar kota dalam propinsi (AKDP) dilaksanakan di Terminal Brawijaya Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

"Rencana uji petik dan tes urine yang menyasar para sopir angkutan umum sudah lama direncanakan Satlantas Polres Banyuwangi dan kegiatan tahunan ini bertujuan untuk menjaga  keselamatan, serta kenyamanan para penumpang selama dalam perjalanan mudik," kata Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Ris Andrian Yudho Nugroho di Banyuwangi.

Menurutnya insiden kecelakaan maut yang biasa terjadi dipicu oleh kelalaian sopir dan salah satu faktor pemicu  kelalaian itu karena mengonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang.

"Narkoba itu sangat berbahaya karena bisa menyebabkan halusinasi para sopir, sehingga mereka tidak fokus dalam mengemudikan kendaraan dan nyawa penumpang jadi taruhan. Kami tidak menghendaki hal itu terjadi di Banyuwangi," tuturnya.

Selain memeriksa kesehatan sopir, petugas juga menguji kelaikan moda transportasi darat itu dan uji petik kendaraan meliputi kepakeman rem, perseneleng, kondisi ban, sampai surat-surat kendaraan. 

"Rata-rata kendaraan yang diperiksa di Terminal Brawijaya Banyuwangi telah menjalani perawatan berkala, sehingga diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas selama Lebaran 2017," katanya.

Sementara petugas Urusan Kesehatan Polres Banyuwangi Penda Nurprasetyo Hadi mengatakan hasil pemeriksaan tes urine para sopir bus AKAP dan AKDP di Terminal Brawijaya dinyatakan negatif.

"Satu persatu wadah urine yang telah terisi diuji untuk memastikan apakah mengandung metamfetamin atau tidak. Hasilnya negatif, urine para sopir tidak mengandung narkoba atau zat adiktif lain," katanya.

Dari sisi kesehatan, para sopir bus telah lolos uji, namun Polres Banyuwangi meminta para awak bus tidak ugal-ugalan selama berkendara untuk masa angkutan Lebaran 2017 karena hal itu juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

"Penumpang yang naik bus tersebut punya keluarga di rumah yang menunggu untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, sehingga kami berharap para sopir lebih ekstra hati-hati selama arus mudik dan balik Lebaran," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017