Bojonegoro (Antara Jatim) - Pembuatan kartu tanda penduduk berbasisi nomor induk kependudukan secara nasional (KTP-E) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terkendala jaringan internet yang sering "lemot" yang mengakibatkan hanya bisa membuat maksimal 50 KTP-E per hari.

Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Bojonegoro Andriyanto, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan pembuatan KTP-E terkendala jaringan internet sudah berjalan sejak dua pekan terakhir.

Sesuai perkiraan, kata dia, kalau jaringan internet tidak "lemot" maka bisa tercetak sekitar 500 KTP-E per hari, tetapi kalau lemot hanya bisa mencetak sekitar 50 KTP-E per harinya.

"Jaringan internet lemot berjalan sejak dua pekan terakhir. Informasinya jaringan internet untuk pembuatan KTP-E di seluruh Indonesia juga mengalami nasib yang sama," ucapnya.

Dengan demikian, kata dia, kalau jaringan internet "lemot" maka KTP-E yang berhasil dicetak tidak bisa banyak, karena proses pembuatan KTP-E bergantung jaringan internet untuk proses verifikasi data kependudukan "print ready record" (PRR)  ke Kemendagri.

Ia menyebutkan  KTP-E yang sudah berhasil dicetak jumlahnya sekitar 3.000 KTP-E, antara lain, warga di Kecamatan Gayam, Gondang, Baureno dan Dander.

Padahal, lanjut dia, warga yang sudah direncanakan memperoleh KTP-E jumlahnya mencapai 35.000 dengan memanfaatkan alokasi 35.000 keping blangko KTP-E yang diterima dari Kemendagri.

 "KTP-E yang sudah jadi sudah kita distribusikan ke kantor kecamatan untuk diteruskan kepada warga," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan warga di daerahnya yang sudah melakukan perekaman KTP-E pada 2012 sampai November 2016 jumlahnya sekitar 35.000  warga yang sudah memiliki data kependudukan "print ready record" (PRR).

Selain itu juga sudah ada sekitar 15.000 warga yang sudah mendaftar untuk memperoleh KTP-E, tetapi datanya belum masuk ke Kemendagri.

"Kalau data warga pendaftar KTP-E belum masuk Kemendagri maka warga itu belum memiliki data kependudukan  "print ready record" (PRR)," ujarnya.

Data di dispendukcapil menyebutkan jumlah penduduk di daerah setempat sebanyak 1.307.269 jiwa yang wajib memiliki KTP 999.254 jiwa.

Sedangkan yang belum memiliki KTP-E sebanyak 67.494 jiwa, di antaranya, sekitar 35.000 jiwa sudah melakukan perekaman KTP-E. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017