Surabaya (Antara Jatim) - Kuota beasiswa biaya pendidikan bagi mahasiswa miskin beprestasi pada
tahun akademik yang baru 2017/2018 di Universitas Muhammadiyah Surabaya
bertambah.
Rektor UM Surabaya Dr Sukadiono di Surabaya, Senin mengatakan pada tahun ini Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan kuota lebih banyak bagi sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Pada tahun ajaran 2017/2018 kami menerima kuota 15 mahasiswa Bidikmisi. Sementara tahun-tahun sebelumnya yakni 2016 hanya 8, tahun 2015 lima kuota, sementara tahun 2014 hanya dua," kata dia.
Sukadiono mengatakan, kampusnya memang dipercaya pihak pemerintah sejak tahun 2014. Mahasiswa yang menerima program ini akan dibebaskan dari biaya perkuliahan dan mendapat uang saku bulanan.
Dia mengungkapkan, pendaftar Bidikmisi di UM Surabaya akan disebar ke beberapa fakultas yang sudah terkareditasi B. Fakultas ini antara lain, Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dia mengingatkan, penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan lulus tepat waktu. Bila melebihi target, biaya pendidikan ditanggung sendiri oleh penerima Bidimisi. Bukan hanya itu, indeks prestasi mahasiswa juga harus bagus. Jika tidak, beasiswa Bidikmisi terancam dicabut.
"Penerima beasiswa Bidikmisi harus bersungguh-sungguh dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Apabila tidak sesuai target, akan diganti dengan peserta lain," tuturnya.
Tahun ini, pendaftar Bidikmisi di UM Surabaya mencapai 325 orang. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan kuoat yang disediakan pusat. Sukadiono mengungkapkan, UM Surabaya juga menyediakan beasiswa internal. Mulai dari beasiswa atlet, kader, warga sekitar, difabel, dan beasiswa prestasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Rektor UM Surabaya Dr Sukadiono di Surabaya, Senin mengatakan pada tahun ini Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan kuota lebih banyak bagi sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Pada tahun ajaran 2017/2018 kami menerima kuota 15 mahasiswa Bidikmisi. Sementara tahun-tahun sebelumnya yakni 2016 hanya 8, tahun 2015 lima kuota, sementara tahun 2014 hanya dua," kata dia.
Sukadiono mengatakan, kampusnya memang dipercaya pihak pemerintah sejak tahun 2014. Mahasiswa yang menerima program ini akan dibebaskan dari biaya perkuliahan dan mendapat uang saku bulanan.
Dia mengungkapkan, pendaftar Bidikmisi di UM Surabaya akan disebar ke beberapa fakultas yang sudah terkareditasi B. Fakultas ini antara lain, Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dia mengingatkan, penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan lulus tepat waktu. Bila melebihi target, biaya pendidikan ditanggung sendiri oleh penerima Bidimisi. Bukan hanya itu, indeks prestasi mahasiswa juga harus bagus. Jika tidak, beasiswa Bidikmisi terancam dicabut.
"Penerima beasiswa Bidikmisi harus bersungguh-sungguh dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. Apabila tidak sesuai target, akan diganti dengan peserta lain," tuturnya.
Tahun ini, pendaftar Bidikmisi di UM Surabaya mencapai 325 orang. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan kuoat yang disediakan pusat. Sukadiono mengungkapkan, UM Surabaya juga menyediakan beasiswa internal. Mulai dari beasiswa atlet, kader, warga sekitar, difabel, dan beasiswa prestasi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017