Tulungagung (Antara Jatim) - Panitia program penerimaan peserta didik baru tingkat SMA/SMK di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan PPDB daerah itu terbagi dalam empat zona, dimana setiap calon siswa diberi dua kesempatan pilihan mendaftar di dua rayon berbeda.
    
"Pemberlakukan sistem zonasi ini berlaku khusus untuk SMA. Untuk SMK tidak berlaku zonasi," kata pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Tulungagung Solikin di Tulungagung, Rabu.
    
Ia menjelaskan, dengan sistem zonasi itu maka setiap calon siswa diberi kesempatan dua pilihan, yakni pertama hanya boleh mendaftar di zona sesuai tempat tinggalnya, dan satu pilihan lain bebas atau di luar zona.
    
"Misalnya siswa di Kecamatan Boyolangu, dia harus mendaftar di rayon III. Pilihan satunya, dia bisa mendaftar di rayon lainnya," katanya.
    
Selanjutnya untuk memastikan domisili dan sal-usul peserta atau calon siswa, panitia pendaftaran secara administratif mensyaratkan pendaftar untuk membawa kartu keluarga keluaran sebelum 1 Januari 2016.
    
Menurut Solikin, persyaratan diberlakukan khusus dengan memilih KK lama, agar calon siswa tidak pindah domisili demi mencari sekolah yang diinginkan.
    
"KK baru setelah 1 Januari 2016 akan ditolak panitia pendaftaran," katanya.
    
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Boyolangu Rofiq Suyudi menuturkan, pendaftaran di tingkat SMK secara resmi baru akan dilaksanakan pada 3-6 Juli.  
    
Seluruh SMK Negeri di Tulungagung sepenuhnya terhubung hingga tingkat jurusan. Nantinya calon pendaftar hanya bisa menggunakan nomor tokennya untuk mendaftar di SMK atau SMA saja.
    
"Tidak bisa daftar di SMA dan SMK, khusus untuk yang SMK, kami terkoneksi hingga masing-masing jurusan," kata Rofiq.
    
Ia mengatakan, setiap siswa hanya bisa mendaftar di dua jurusan berbeda. Pilihan pertama dan pilihan kedua boleh dipilih di sekolah yang berbeda atau dalam satu sekolah namun berbeda jurusan.
    
"Misalnya pilihan satu ambil akuntansi di SMKN 1 Boyolangu, pilihan dua bisa jurusan mesin di SMKN 3 Boyolangu," paparnya.
    
Rofiq yang juga menjabat sebagai Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Tulungagung mengatakan, ada delapan SMK di Tulungagung.
    
Dari delapan sekolah tersebut, kata dia, total terdapat 139 rombongan belajar (Rombel). Setiap rombel berisi 36 sisiwa, sehingga total ada 5.004 kuota siswa di SMKN di Tulungagung.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017