Surabaya (Antara Jatim) - Perpustakaan Nasional mengapresiasi program yang sudah dicanangkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tentang kota literasi yang dinilai sudah baik.
"Seperti kita ketahui, wali kota menggerakkan 450 pustakawan untuk disebar di taman baca dan perpustakaan demi mewujudkan kampung atau kota literasi," kata Kepala Perpustakaan RI Muh Syarif Bando di acara bertajuk "Safari Gerakan Nasional Membaca" yang digelar di Pemkot Surabaya, Senin.
Menurut dia, program ini sudah memasuki tahap nyata atau sudah terlaksana dengan nama aksi literasi. Sejak dini, lanjut dia, anak dikenalkan dengan budaya membaca, hal ini akan meningkatkan kemampuan anak dalam memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif.
"Itu terlihat dari sejumlah sekolah SD dan SMP yang menghasilkan karya buku. Saya kira itu luar biasa dan bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Arzeti Bilbina Huzaimi mengatakan dalam proses memajukan kegemaran minat baca pada anak maka dirinya bersama kawan-kawan di komisi X mempunyai komitmen kuat untuk mengawal literasi baca di Surabaya.
"Salah satunya dengan meningkatkan anggaran," ujar Arzeti.
Perempuan kelahiran Lampung tersebut juga berharap dan berpesan kepada masyarakat untuk bisa mencintai dan menghargai buku karena buku adalah jendela dunia yang dapat menambah wawasan anak.
Kepala Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan minat baca pada anak di Surabaya sangat baik, karena seluruh stakeholder ikut bergerak bersama sehinga percepatan pertumbuhan budaya baca terus meningkat dan berjalan dengan baik.
"Berdasarkan data yang ada pada tahun 2016 minat baca anak terletak di angka 60 persen, sedangkan target 2017 sekitar 70 persen. Hal ini akan mendorong tingkat baca perpustakaan nasional untuk menumbuh kembangkan minat baca sekaligus mempercayakan Surabaya sebagai percontohan minat baca," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017