Banyuwangi (Antara Jatim) - Komite Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN) mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,  untuk mencari masukan dalam pengembangan industri kreatif dan pariwisata sebagai bahan masukan kepada Presiden Joko Widodo.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Ekonomi Kreatif KEIN Irfan Wahid di Banyuwangi, Selasa mengatakan, KEIN merupakan lembaga pemerintah yang bertugas memberi masukan kepada Presiden untuk kemajuan perekonomian dan industri nasional. Kali ini, kedatangan tim KEIN ke Banyuwangi tak lepas dari tugas tersebut.

"Kami sedang membuat template tentang komitemen kepala daerah terhadap kemajuan daerah itu sendiri. Sebab keberhasilan pembangunan daerah tergantung dari komitmen kepala daerah. Komitmen kepala daerah di Banyuwangi sendiri kami nilai sangat kuat dalam melakukan perubahan sehingga bisa mengubah daerah yang tadinya bukan apa-apa menjadi diperhitungkan di tingkat nasional,” kata Irfan dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.

Saat ini, kata Irfan, secara nasional komitmen kepala daerah kondisinya berbeda-beda. Di satu daerah ada yang komitmennya sangat baik tapi di daerah lain sangat kurang. Karena itu, perlu adanya sebuah contoh bagi kepala-kepala daerah di Indonesai tentang komitmen kepala daerah yang sudah berhasil membawa perubahan positif.

"Telah banyak keberhasilan yang dicapai oleh Banyuwangi karena ada komitmen kepala daerah. Ini berkat leadership Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas," ujarnya.

Menurut Irfan, saat ini banyak daerah di Indonesia yang terlihat bergerak hanya pada saat ada ajang wisata dan kreatif tertentu. 

"Namun setelah ajang itu usai, ketika kita kunjungi tidak ada geliat lagi di sana. Beda dengan Banyuwangi, di sini masyarakatnya terlibat dan menjadi pelaku industri kreatif," kata Irfan.

Dalam kunjungan selama dua hari Banyuwangi, KEIN menyempatkan mengunjungi sentra kopi LEGO, sebuah desa wisata yang terletak di lereng Gunung Ijen di Desa Gombengsari Kalipuro; Desa Adat Kemiren; sentra bambu Desa Gintangan, dan destinasi wisata Bangsring Underwater yang juga merupakan kawasan konservasi pantai.

Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas menceritakan pengalamannya selama memimpin kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu. Menurut dia, dalam memimpin daerah tidak bisa semua hal dilakukan secara bersamaan. Harus ada fokus dan skala prioritas. Apalagi kerja pemerintah dibatasi oleh waktu dan anggaran.

"Dengan anggaran yang terbatas langkah yang dilakukan juga harus strategis. Tentu tidak semua bisa kami kerjakan, dan tentu juga tidak bisa memuaskan semua pihak," kata Anas.

Selain itu, untuk memajukan daerah, kekompakan birokrasi menjadi sangat penting. "Kita tidak bisa 'one man show' karena pasti akan kelelahan di tengah jalan. Maka birokrasi diperkuat dan ditambah dengan sentuhan teknologi informasi untuk memastikan kerja birokrasi berjalan dengan baik," katanya.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017