Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur mengamankan sebuah patung perunggu yang diperkirakan Patih Gajahmada setinggi 30 centimeter dari seorang warga Desa Pajang, Kecamatan Kedungadem, Sugeng (40).
"Patung perunggu Patih Gajahmada ini kami amankan dari seorang warga karena akan dijual keluar, sekitar tiga pekan lalu," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, di Bojonegoro, Rabu.
Patung perunggu Patih Gajamada itu, dengan posisi berdiri mengangkat keris itu, sekarang disimpan di ruang kerja Amir Syahid.
Selain itu, di ruang kerja Amir Syahid, juga tersimpan sejumlah benda prasejarah juga purbakala antara lain, guci, fosil binatang purba yang diamankan dari warga dengan cara diberi imbalan jasa uang.
"Patung ini mengambarkan Patih Gajahmada secara simbolis menyampaikan Sumpah Palapa," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, pengamanan benda purbala patung perunggu Patih Gajahmada itu untuk menjaga agar tidak jatuh ke tangan kolektor.
"Saya hanya mengamankan benda purbakala ini, sebab penting untuk catatan sejarah bahwa Bojonegoro pernah dilalui Patih Gajahmada," jelas dia.
Kasi Budaya dan Kesenian Disbudpar Yanto Munyuk menjelaskan Sugeng menemukan patung perunggu Patih Gajahmada di kawasan hutan jati di Desa Tondomulo, di Kecamatan Kedungadem, sekitar tiga bulan lalu.
Ia (Sugeng) menemukan patung perunggu Patih Gajahmada di semak-semak di tengah kawasan hutan jati di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, karena kebiasaanya memang mencari benda purbakala di kawasan hutan.
"Benda itu akan dijual kepada seorang kolektor dengan harga Rp1,5 juta, tetapi saya larang kemudian saya minta diamankan dulu di disbudpar," tuturnya.
Menurut Yanto, dibenarkan Arkeologi Dibuspar Nunung Dianawati, di kawasan hutan jati di wilayah selatan Bojonegoro banyak ditemukan benda prasejarah berupa batu andesit, mulai lumpang, tombak, juga lainnya.
Selain itu, lanjut dia, juga banyak ditemukan benda purbakal, berupa fosil binatang laut purba.
Sebagian benda prasejarah juga benda purbakala yang ditemukan, menurut dia, banyak yang disimpan di desa-desa, antara lain lumpang batu, juga lainnya, tetapi ada jua yang jatuh pemburu benda purbakala dari luar daerah.
"Benda prasejarah dan purbakala yang tersebar itu harus diverifikasi oleh ahlinya untuk memastikan nilai sejarahnya," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Patung perunggu Patih Gajahmada ini kami amankan dari seorang warga karena akan dijual keluar, sekitar tiga pekan lalu," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, di Bojonegoro, Rabu.
Patung perunggu Patih Gajamada itu, dengan posisi berdiri mengangkat keris itu, sekarang disimpan di ruang kerja Amir Syahid.
Selain itu, di ruang kerja Amir Syahid, juga tersimpan sejumlah benda prasejarah juga purbakala antara lain, guci, fosil binatang purba yang diamankan dari warga dengan cara diberi imbalan jasa uang.
"Patung ini mengambarkan Patih Gajahmada secara simbolis menyampaikan Sumpah Palapa," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, pengamanan benda purbala patung perunggu Patih Gajahmada itu untuk menjaga agar tidak jatuh ke tangan kolektor.
"Saya hanya mengamankan benda purbakala ini, sebab penting untuk catatan sejarah bahwa Bojonegoro pernah dilalui Patih Gajahmada," jelas dia.
Kasi Budaya dan Kesenian Disbudpar Yanto Munyuk menjelaskan Sugeng menemukan patung perunggu Patih Gajahmada di kawasan hutan jati di Desa Tondomulo, di Kecamatan Kedungadem, sekitar tiga bulan lalu.
Ia (Sugeng) menemukan patung perunggu Patih Gajahmada di semak-semak di tengah kawasan hutan jati di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, karena kebiasaanya memang mencari benda purbakala di kawasan hutan.
"Benda itu akan dijual kepada seorang kolektor dengan harga Rp1,5 juta, tetapi saya larang kemudian saya minta diamankan dulu di disbudpar," tuturnya.
Menurut Yanto, dibenarkan Arkeologi Dibuspar Nunung Dianawati, di kawasan hutan jati di wilayah selatan Bojonegoro banyak ditemukan benda prasejarah berupa batu andesit, mulai lumpang, tombak, juga lainnya.
Selain itu, lanjut dia, juga banyak ditemukan benda purbakal, berupa fosil binatang laut purba.
Sebagian benda prasejarah juga benda purbakala yang ditemukan, menurut dia, banyak yang disimpan di desa-desa, antara lain lumpang batu, juga lainnya, tetapi ada jua yang jatuh pemburu benda purbakala dari luar daerah.
"Benda prasejarah dan purbakala yang tersebar itu harus diverifikasi oleh ahlinya untuk memastikan nilai sejarahnya," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017